Anthony Fauci Yakin Biden Bisa Wujudkan 100 Juta Vaksinasi COVID-19 dalam 100

Senin, 18/01/2021 07:38 WIB

Washington, Jurnas.com -  Direktur Institut Nasional Alergi dan Penyakit Menular, Anthony Fauci mengatakan, tujuan presiden terpilih Joe Biden untuk memberikan 100 juta dosis vaksin virus corona (COVID-19) dalam 100 hari pertama masa kepresidenannya benar-benar dapat dilakukan.

Fauci mengatakan, dua vaksin baru yang sedang dikembangkan oleh AstraZeneca dan Johnson & Johnson dapat segera disajikan kepada regulator AS untuk disetujui, yang akan meningkatkan kecepatan vaksinasi.

"Kita sudah berminggu-minggu lagi, bukan bulan lagi, pasti," kata Fauzi saat berbicara di NBC`s Meet The Press, Minggu (17/1), seperti dilasir dari Reuters.

Dia mengatakan, banyaknya vaksinasi, ditambah dengan memakai masker d an menghindari kerumunan akan menjadi cara terbaik bagi AS untuk mengatasi jenis baru COVID-19 yang lebih menular.

"Jika kita bisa mendapatkan sebagian besar populasi yang divaksinasi, kita akan berada dalam kondisi yang sangat baik dan bahkan bisa mengalahkan mutan," katanya.

Pernyataan Fauci itu muncul di tengah kritik atas kecepatan di mana Amerika Serikat memberikan vaksin untuk penyakit yang telah menewaskan lebih dari 390.000 orang di negara itu.

Sekitar 10,6 juta orang AS sejauh ini telah divaksinasi, sekitar setengah dari jumlah yang diharapkan oleh pemerintahan Presiden Donald Trump akan menerima suntikan pada akhir tahun 2020.

Biden mengatakan meningkatkan kecepatan vaksinasi akan menjadi salah satu prioritas utamanya ketika menjabat pada Rabu (20/1). "Satu hal yang jelas adalah bahwa masalah mendapatkan 100 juta dosis dalam 100 hari pertama adalah hal yang bisa dilakukan," kata Fauci.

"Kelayakan dari tujuannya sangat jelas. Tidak ada keraguan tentang itu, (itu) bisa dilakukan," sambungnya.

TERKINI
Dunia Alami Krisis Guru, Ini Saran PGRI ke Pemerintah Genjot Penjualan di China, Toyota Gandeng Tencent Toyota Kenalkan Dua Varian Mobil Listrik untuk Pasar China Perang Epik Rebutan Kilang Anggur, Brad Pitt dan Angelina Jolie Saling Menuduh