Selasa, 15/12/2020 19:17 WIB
Jakarta, Jurnas.com - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) menjanjikan sejumlah insentif bagi program studi (prodi) diploma empat (D-4) atau sarjana terapan.
Program ini merupakan bagian dari upaya Kemdikbud untuk mendorong lebih banyak lagi perguruan tinggi vokasi yang meng-upgrade prodi diplomat tiga (D-3) yang ada saat ini menjadi D-4.
"Kami punya anggaran penguatan program studi. Nanti itu akan lebih banyak ke D-4. Kami bahkan akan memberikan insentif bagi D-3 yang mau di-upgrade menjadi D-4. Yang D-4 akan kita nikahkan dengan D-4 kampus Jerman," ujar Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Vokasi (Ditjen Diksi) Kemdikbud, Wikan Sakarinto pada Selasa (15/12).
Kendati demikian, Wikan menggarisbawahi bahwa program upgrade D-3 ke D-4 tetap diserahkan ke masing-masing, tanpa ada pemaksaan sekalipun.
Kemdikbudristek Imbau PTN Buka Seleksi Jalur Kurikulum Merdeka
Puncak Hardiknas, Mendikbudristek Sebut Merdeka Belajar Sukses
Kepala Pusat Layanan Pembiayaan Pendidikan KEMDIKBUDRISTEK, Abdul Kahar Soal Isu KIP-K
"Kalau pun mereka mau mempertahankan D-3 silakan, tapi D-3 yang sudah link and match," kata dia.
Program peningkatan prodi D-3 menjadi D-4 memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk bisa mendapatkan jenjang pendidikan yang lebih tinggi, dan memberikan peluang untuk bisa mengisi posisi supervisor produksi serta pelaksana lapangan andal yang dibutuhkan oleh industri.
Untuk ini, perguruan tinggi vokasi dapat mengajukan peningkatan prodi dengan syarat sudah memiliki atau melibatkan rekanan industri pada program D4 tersebut.
"Jadi, kalau PTV ingin Prodi D3 ditingkatkan menjadi sarjana terapan, syaratnya adalah memiliki rekam jejak sudah berhasil link and super-match dengan beberapa DUDI (dunia usaha dan dunia industri) yang bereputasi, serta harus memiliki visi pengembangan prodi yang kuat dan visioner, jauh ke depan, termasuk dalam hal pengembangan kerja sama luar negeri dan pengembangan kewirausahaan yang tangguh," terang Wikan.
Selain diprioritaskan bagi prodi-prodi yang sudah mengembangkan dan melaksanakan program kolaborasi dengan kampus luar negeri yang bereputasi, perguruan tinggi vokasi juga harus memiliki peta jalan pengembangan prodi hingga 15 tahun ke depan, serta strategi promosi prodi sarjana terapan ke masyarakat dan DUDI.