Kemendag Minta Kepala Daerah Waspadai Gejolak Harga Komoditas Jelang HBKN

Jum'at, 27/11/2020 08:54 WIB

Bali, Jurnas.com – Menteri Perdagangan (Mendag) Agus Suparmanto menekankan pentingnya sinergi pemerintah pusat dan daerah dalam menghadapi potensi kenaikan permintaan barang kebutuhan pokok (bapok) menghadapi hari besar keagamaan nasional (HBKN).

Demikain disampaikan Mendag Agus dalam Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Barang Kebutuhan Pokok menjelang Natal 2020 dan Tahun Baru 2021 di Sofitel Bali Nusa Dua, Kabupaten Badung, Bali, Kamis, Kamis (26/11).

"Dalam beberapa waktu ke depan, secara historis akan ada potensi kenaikan permintaan bapok menjelang Natal 2020 dan Tahun Baru 2021. Namun, kondisi rendahnya harga di tingkat petani selama masa pandemi dapat menyebabkan penurunan pasokan karena berkurangnya insentif untuk berproduksi," ujar Mendag Agus.

"Selain itu, kondisi musim hujan pada akhir tahun juga bisa mengganggu kelancaran distribusi dan pasokan. Sehingga, pemerintah pusat dan daerah perlu melakukan antisipasi kecukupan pasokan bapok di daerahnya masing-masing sejak dini," sambungnya.

Mendag Agus mengatakan, potensi kenaikan permintaan diharapkan dapat membantu memulihkan perekonomian masyarakat, khususnya usaha mikro, kecil, dan menengah yang merasakan dampak negatif atas perlambatan ekonomi nasional.

Untuk itu, lanjut Mendag Agus, pemerintah perlu melakukan langkah-langkah antisipasi pemenuhan kecukupan stok dan pasokan bapok di daerah-daerah.

"Antisipasi harus dilakukan jauh-jauh hari, khususnya saat permintaan masyarakat berangsurangsur pulih agar masyarakat tidak terbebani gejolak harga dan kelangkaan bapok menjelang Natal 2020 dan Tahun Baru 2021," kata Mendag Agus.

Karena itu, ia meminta Kepala Dinas Provinsi yang membidangi perdagangan dapat menjalin komunikasi dan koordinasi lebih intensif dengan pelaku usaha distribusi di wilayahnya, melakukan pendataan jalur distribusi komoditas bapok, dan melakukan langkah intervensi lebih cepat.

Komoditas yang perlu diantisispasi adalah beras. Meski harga beras selama pandemi relatif stabil karena didukung pasokan dari Bulog, namun resiko kenaikan harga beras perlu diwaspadai mengingat stok beras plat merah itu lebih rendah dibanding periode yang sama tahun lalu.

Kedua, komoditas cabai merah dan bawang merah cenderung naik karena tren rendahnya pasokan pada akhir tahun dan mulai masuknya musim penghujan.

Ketiga, harga minyak goreng cenderung naik akibat naiknya harga crude palm oil (CPO). Namun, diperkirakan dalam beberapa waktu ke depan harga akan kembali pulih. "Sementara itu, harga gula pasir dan daging sapi relatif stabil," ujarnya.

Mendag Agus meminta para kepala daerah agar intensif memantau perkembangan harga dan pasokan bapok, memetakan rantai distribusi bapok, mengidentifikasi masalah jika terjadi gejolak harga dan mengidentifikasi keberadaan pelaku usaha distribusi bapok di wilayahnya masing-masing.

Selain itu, ia juga meminta kepada daerah berkoordinasi dengan Satgas Pangan untuk mencegah aksi spekulasi, mengidentifikasi jumlah stok bapok dan ketahanan pangan, dan mengawal kelancaran distribusi beras medium Bulog dalam program KPSH di pasar rakyat.

TERKINI
Perang Epik Rebutan Kilang Anggur, Brad Pitt dan Angelina Jolie Saling Menuduh Milla Jovovich Ungkap Dirinya Pernah Jadi Baby Sitter Anak-anak Bruce Willis dan Demi Moore Akhirnya Britney Spears Benar-benar Bebas dari Ayahnya Setelah Konservatori Usai 2 Tahun Lalu Scarlett Johansson Dampingi Suaminya Colin Jost Jadi Penghibur di Gedung Putih