Oktober, Ekspor Karet Sumut Meningkat 18,03%, Jepang Tujuan Utama

Rabu, 11/11/2020 13:29 WIB

Medan, Jurnas.com - Ekspor karet asal Sumatera Utara (Sumut) di bulan Oktober 2020 tercatat mengalami peningkatan bila dibanding September 2020.

Berdasarkan data Gabungan Perusahaan Karet Indonesia (Gapkindo) Sumut, peningkatan ekspor mencapai 18,03% dengan tujuan utama ekspor ke Jepang.

"Secara volume, ekspor karet asal Sumut di bulan Oktober mencapai 40.543 ton, sementara di bulan September hanya 34.351 ton. Namun bila dibandingkan dengan Oktober 2019, masih terjadi penurunan sebesar 8,7%,” ujar Sekretaris Gapkindo Sumut, Edy Irwansyah melalui pesan whatsapp, Rabu (11/11/2020).

Edy menyebutkan, di bulan Oktober 2020, Jepang kembali menjadi tujuan ekspor utama karet Sumut. Sementara pada periode Juni-Agustus, China sempat menjadi negara tujuan nomor satu.

“Volume ekspor ke Jepang untuk pengapalan bulan Oktober sebanyak 7.747 ton atau 19,11% dari total volume ekspor Oktober,” sebut Edy.

Total volume penjualan bulan Oktober sebanyak 46.099 ton, dan 88% diantaranya di ekspor, sisanya 12% dijual di pasar lokal. Volume penjualan ini melonjak 22% dibandingkan bulan September dengan volume 37.868 ton.

Dijelaskannya, melonjaknya volume ekspor Oktober masih diwarnai kepanikan buyer untuk meningkatkan stoknya. Di sisi produksi ada keterbatasan bahan baku yang hampir merata di sentra produksi karet Indonesia.

Keterbatasan pasokan bahan baku menjadi faktor pendorong meningkatnya permintaan dan turut meningkatkan harga di pasar global. Meningkatnya permintaan USA merupakan faktor utama yang mengakibatkan lonjakan ekspor dari Sumut.

“Volume ekspor ke USA pada September sebesar 4.286 ton sementara di bulan Oktober menjadi 7.628 ton,” jelas Edy.

Dikatakannya, pada Oktober 2020, karet Sumut diekspor ke 36 negara dimana 68,24% diserap 6 negara tujuan utama, yakni Jepang (19,11%), USA (19,06%), India (9,14%), Brazil (7,59%), China (6,76%), dan Turki (6,59%).

Harga spot untuk kontrak Desember 2020 FOB Belawan US$155,5 sen atau meningkat US$3,13 sen dibandingkan harga rata-rata Oktober sebesar US$152,37 sen per kg TSR20.

“Sejalan dengan itu, harga di tingkat petani juga mengalami peningkatan. Harga karet di salah satu UPPB pada 10 November 2020 lebih dari Rp 10.300 per kilogram,” tutup Edy. (HAS)

TERKINI
Perang Epik Rebutan Kilang Anggur, Brad Pitt dan Angelina Jolie Saling Menuduh Milla Jovovich Ungkap Dirinya Pernah Jadi Baby Sitter Anak-anak Bruce Willis dan Demi Moore Akhirnya Britney Spears Benar-benar Bebas dari Ayahnya Setelah Konservatori Usai 2 Tahun Lalu Scarlett Johansson Dampingi Suaminya Colin Jost Jadi Penghibur di Gedung Putih