Facebook Hapus Akun Iran yang Targetkan Protes Israel

Sabtu, 07/11/2020 06:49 WIB

Yerusalem, Jurnas.com - Raksasa media sosial Facebook mengatakan telah menghapus beberapa akun palsu yang berbasis di Iran yang menyuarakan dukungan untuk protes terhadap Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu.

Facebook merinci beberapa contoh perilaku tidak autentik terkoordinasi di seluruh dunia, di mana akun palsu dibuat untuk ikut campur dalam politik negara lain. Dikatakan bahwa akun tersebut telah dihapus dari jejaring sosial.

Pengumuman itu datang dalam laporan bulanan yang dirilis pada Kamis (5/11). Dikatakan satu kasus seperti itu melibatkan 12 akun Facebook, dua halaman dan 307 akun Instagram yang telah berbagi konten dalam bahasa Ibrani dan Arab tentang protes di Israel dan Irak.

Facebook mengatakan orang-orang di balik akun tersebut berusaha untuk melindungi identitas mereka tetapi dapat melacak mereka ke perusahaan IT yang berbasis di Teheran. Dikatakan jaringan akun palsu memiliki sekitar 10.000 pengikut dan sedang dalam tahap awal membangun audiens.

Netanyahu dan pendukungnya menangkap laporan itu, dengan mengatakan itu membuktikan bahwa Iran mendukung tujuan lawan politiknya. Gerakan Bendera Hitam, salah satu kelompok protes utama, menuduh perdana menteri menghasut dan meminta para pendukungnya untuk menghadiri protes mingguan berikutnya pada Sabtu (7/11).

Warga Israel telah mengadakan protes massal selama berbulan-bulan yang meminta Netanyahu untuk mengundurkan diri atas persidangannya atas berbagai tuduhan korupsi dan penanganan pemerintahnya terhadap pandemi virus korona dan krisis ekonomi yang diakibatkannya.

Israel memandang Iran sebagai ancaman terbesarnya karena program nuklir Teheran, dukungannya untuk kelompok militan regional, dan retorika pembakar para pemimpinnya.

Israel mengatakan pihaknya menggagalkan serangan dunia maya besar awal tahun ini yang menargetkan infrastruktur airnya, yang secara luas dikaitkan dengan Iran. Israel diduga melakukan pembalasan dua minggu kemudian dengan serangan siber di pelabuhan Iran.

Israel dan Iran telah terlibat dalam pertempuran rahasia selama bertahun-tahun yang mencakup peretasan teknologi tinggi dan serangan siber. Yang paling terkenal, badan intelijen AS dan Israel diduga melepaskan worm komputer yang disebut Stuxnet yang mengganggu program nuklir Iran. (Arab News)

TERKINI
Unggah Foto Dirinya Menangis, Instagram Justin Bieber Diserbu Penggemar Gara-gara Masalah Pita Suara, Jon Bon Jovi Anggap Shania Twain Adiknya Reaksi Taylor Swift saat The Tortured Poets Department Tembus 2,6 Juta Unit dalam Seminggu Disindir di Album TTPD Taylor Swift, Bagaimana Kabar Joe Alwyn Sekarang?