Kamis, 29/10/2020 12:40 WIB
Jakarta, Jurnas.com - Profesor ilmu politik Emirat Abdulkhaleq Abdulla menuduh Ikhwanul Muslimin di Kuwait merencanakan kampanye boikot produk Prancis, yang telah meningkat minggu ini sebagai tanggapan atas hasutan terhadap Islam dan pernyataan yang menghina Nabi Muhammad.
“Asosiasi Ikhwanul Muslimin di Kuwait telah menjadi seperti gurita yang mengendalikan opini populer,” klaim Abdulla di Twitter, dilansir Middleeast, Kamis (29/10).
Ia menambahkan bahwa kelompok tersebut telah mempengaruhi Persatuan Masyarakat Koperasi Konsumen di Kuwait untuk memboikot produk Prancis.
Abdulla juga menyalahkan kelompok itu karena membesar-besarkan peran Presiden Turki Erdogan dalam membela Islam, sambil menuduh negara-negara di kawasan itu lalai.
Mesir Bebaskan Puluhan Anggota Ikhwanul Muslimin
Komandan Nasional Kokam Muhammadiyah Sesalkan Baliho Ajakan Boikot Produk Prancis
Disperindag Karawang Bantah Keluarkan Surat Larangan Memperjualbelikan Produk Prancis