Senin, 26/10/2020 18:41 WIB
Beijing, Jurnas.com - Produsen baja asal China, Delong Holdings mengatakan telah menandatangani letter of intent untuk meningkatkan kapasitas tahunan proyek baja di Indonesia menjadi 20 juta ton, lebih dari tiga kali volume produksi negara Asia Tenggara tahun lalu.
Indonesia yang kaya mineral telah menarik investasi miliaran dolar dari konsumen logam terkemuka China karena tampaknya memposisikan dirinya sebagai pusat produksi baja dan bahan baterai.
Delong, melalui usaha patungannya, Dexin Steel Indonesia, mulai berinvestasi dalam proyek baja di pulau Sulawesi pada 2018 dan mulai mencapai hasil seperti yang ditarget pada Juni tahun ini. Mitra usaha patungannya adalah Shanghai Decent Investment Group dan Indonesia Morowali Industrial Park.
Dexin Steel mengatakan pada Minggu (25/10) bahwa mereka sekarang telah meluncurkan perluasan tahap pertama dari proyek tersebut, meningkatkan kapasitas tahunan menjadi 6 juta ton, yang dijadwalkan akan diproduksi pada akhir tahun 2021.
Mobil Listrik Asal China Kalahkan Tesla di Eropa
Khawatir Sanksi AS, Bank Besar China Batasi Pembayaran Transaksi Perusahaan ke Rusia
Pekan Ini China Bakal Luncurkan Misi Bulan Selama 53 Hari
"Dengan bantuan dari pemerintah Indonesia dan kebijakan terkait, Delong secara bertahap akan memperluas kapasitas tahunan proyek tersebut menjadi 20 juta ton," katanya dalam sebuah pernyataan.
Delong Holdings dan Dexin Steel setuju dengan Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi Indonesia, Luhut Pandjaitan, di provinsi Yunnan China pada awal Oktober untuk memperluas proyek lebih lanjut, menurut pernyataan itu, yang tidak memberi nilai pada investasi tambahan.
Juru bicara Pandjaitan mengatakan awal bulan ini bahwa perusahaan China yang beroperasi di Indonesia, termasuk Delong Holdings, membuat komitmen untuk meningkatkan investasi kolektif mereka di negara itu menjadi sekitar US$ 20,9 miliar pada 2024.
Indonesia menghasilkan 6,4 juta ton baja mentah pada 2019, menurut Asosiasi Baja Dunia, menjadikannya produsen terbesar ke-26 secara global. (Reuters)
Keyword : ChinaDelong HoldingsProdusen Baja China