AS Kembali Tunjuk Enam Perusahaan Media China Sebagai Misi Asing

Kamis, 22/10/2020 10:33 WIB

Washington, Jurnas.com - Departemen Luar Negeri Amerika Serikat (AS) kembali menunjuk enam perusahaan media yang berbasis di China sebagai misi asing, sebuah langkah yang katanya ditujukan untuk melawan propaganda komunis.

Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS), Mike Pompeo mengatakan, AS akan meluncurkan dialog tentang China dengan Uni Eropa pada Jumat (23/10) dan pada Minggu (25/10) akan memulai perjalanan ke India, Sri Lanka, Maladewa, dan Indonesia.

Ia berharap pertemuan tersebut akan mencakup diskusi tentang bagaimana negara bebas dapat bekerja sama untuk menggagalkan ancaman yang ditimbulkan oleh Partai Komunis China.

Adapun perusahan yang ditunjuk Departemen Luar Negeri AS, yakni Yicai Global, Jiefang Daily, Xinmin Evening News, Social Sciences in China Press, Beijing Review, dan Economic Daily. Ini menambah jumlah outlet media Tiongkok yang ditunjuk tahun ini menjadi 15.

Penunjukan itu merupakan langkah terbaru AS untuk mengekang aktivitas China di Amerika Serikat menjelang pemilihan presiden 3 November, di mana Presiden Donald Trump telah membuat pendekatan yang keras ke China sebagai tema kebijakan luar negeri utama.

Pompeo mengatakan langkah itu adalah bagian dari upaya untuk melawan upaya propaganda komunis China di AS. "Mereka juga secara substansial dimiliki, atau dikendalikan secara efektif oleh pemerintah asing," katanya.

"Kami tidak membatasi apa pun yang dapat diterbitkan media ini di AS; kami hanya ingin memastikan, rakyat Amerika, konsumen informasi dapat membedakan antara berita yang ditulis oleh pers bebas dan propaganda yang didistribusikan Partai Komunis China sendiri. Tidak hal yang sama," sambungnya.

Departemen Luar Negeri sebelumnya telah meminta media China untuk mendaftar sebagai perwakilan luar negeri dan mengumumkan pada bulan Maret bahwa mereka memotong jumlah jurnalis yang diizinkan untuk bekerja di kantor-kantor media utama China di AS menjadi 100 dari 160.

Sebagai tanggapan, China mengusir sekitar selusin koresponden Amerika dengan New York Times, Wall Street Journal News Corp, dan Washington Post.

AS juga mengatakan bulan lalu bahwa mereka akan membutuhkan diplomat senior China untuk mendapatkan persetujuan Departemen Luar Negeri sebelum mengunjungi kampus universitas AS atau mengadakan acara budaya dengan lebih dari 50 orang di luar tempat misi.

Washington menunjuk empat media utama China sebagai kedutaan asing pada Juni dan lima pada Februari. Penunjukan tersebut mengharuskan perusahaan tersebut memberi tahu Departemen Luar Negeri AS tentang daftar nama personel dan kepemilikan real estat mereka. (Reuters)

TERKINI
Aktor Rio Reifan Ditangkap Kelima Kalinya di Kasus Narkoba CERI Laporkan Aspidum Kejati Jawa Timur ke Jaksa Agung Atas Dugaan Ini Gelora Cap PKS sebagai Pengadu Domba: Tolak Gabung Koalisi Prabowo-Gibran Taylor Swift Sedih Tinggalkan Pacar dan Teman-temannya untuk Eras Tour di Eropa