Rabu, 21/10/2020 17:41 WIB
Beirut, Jurnas.com - Presiden Lebanon, Michel Aoun mengatakan akan memikul tanggung jawabnya dalam menunjuk perdana menteri untuk membentuk pemerintahan baru yang harus memberlakukan reformasi untuk membantu negara keluar dari krisis keuangan.
Dalam pidato yang disiarkan televisi, Aoun menyalahkan pejabat lain karena menghalangi reformasi termasuk audit forensik bank sentral dan perombakan sektor listrik, tetapi tidak menyebut nama pejabat tersebut.
Namun, ia berjanji akan menghadapi siapa pun yang berusaha menghalangi reformasi.
Donor asing telah menjelaskan bahwa tidak akan ada bantuan kecuali negara yang berhutang banyak itu meluncurkan langkah-langkah untuk mengatasi kerugian dan korupsi yang mengakar.
Lebanon dan Israel Capai Kesepakatan Perbatasan Laut
Presiden Lebanon Peringatkan Agresi Israel di Perairan yang Disengketakan
Lebanon Butuh 6 hingga 7 Tahun untuk Keluar dari Krisis
"Dimana semua reformasi? Di mana semua klausul yang diberikan kepada kepala blok dan partai (parlemen) .... tetapi tidak ada yang diterapkan?" tanya Aoun.
"Diamnya pejabat mana pun, dan kurangnya kerja sama dalam audit forensik (bank sentral), membuktikan bahwa dia adalah mitra dalam korupsi dan pemborosan," tambahnya.
Aoun akan mengadakan konsultasi pada Kamis dengan anggota parlemen untuk menunjuk perdana menteri yang akan berusaha membentuk pemerintahan baru dan mengatasi krisis ekonomi yang parah di negara itu. (Reuters)
Keyword : Reformasi LebanonMichel Aoun