Sabtu, 17/10/2020 19:50 WIB
Beijing, Jurnas.com - Qingdao, kota pesisir di China timur, telah menyelesaikan pengujian virus corona baru (COVID-19) untuk 11 juta penduduknya setelah wabah dan sejauh ini tidak menemukan infeksi baru. Hingga Jumat (16/10), 10,9 juta sampel kembali negatif.
Dilansir dari Channelnewsasia, wakil walikota Qingdao, Xue Qingguo mengatakan kepada penyiar CCTV negara bahwa risiko penularan komunitas pada dasarnya dihilangkan.
Pengujian di seluruh kota diperintahkan setelah 13 orang terinfeksi dalam kasus yang ditularkan secara lokal pertama di China dalam lebih dari dua bulan.
Sumber wabah dilacak ke dua pekerja dermaga yang dinyatakan positif mengidap virus pada September tetapi tidak menunjukkan gejala apa pun pada awalnya.
Khawatir Sanksi AS, Bank Besar China Batasi Pembayaran Transaksi Perusahaan ke Rusia
Pekan Ini China Bakal Luncurkan Misi Bulan Selama 53 Hari
DPR Desak Pemerintah Tutup Perusahaan Baja Ilegal China
Mereka telah mengunjungi rumah sakit di Qingdao dan dikirim ke ruang CAT scan, yang tidak didesinfeksi dengan benar setelah itu dan menyebabkan infeksi pada pasien lain, menurut pejabat kesehatan.
Direktur Komisi Kesehatan Sui Zhenhua dan Deng Kai, presiden rumah sakit dada Qingdao tempat kasus-kasus tersebut dikaitkan, telah diselidiki sehubungan dengan wabah tersebut.
Pada Sabtu (17/10), Komisi Kesehatan Nasional melaporkan 13 kasus impor baru. China telah melaporkan 4.634 kematian di antara 85.659 kasus yang dikonfirmasi.