Jum'at, 16/10/2020 09:55 WIB
Jakarta, Jurnas.com - Kementerian Luar Negeri Turki membantah tuduhan sengaja menahan pesawat Menteri Luar Negeri Yunani Nikos Dendias di udara selama beberapa waktu, dalam perjalanan memasuki wilayah udara Turki.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Turki Hami Aksoy mengumumkan dalam sebuah pernyataan pada Kamis bahwa tuduhan tersebut salah.
Aksoy menambahkan bahwa Yunani meminta Turki untuk memberikan otorisasi kepada pesawat menteri untuk terbang ke dan dari Irak melalui wilayah udara Turki.
Dia menyatakan bahwa otoritas Turki telah menyetujui permintaan Yunani dengan segera dan tanpa penundaan.
Indonesia Ajak Dunia Kerja Sama Hadapi Kenaikan Permukaan Air Laut
Menlu AS Kritik Prilaku Problematik China
Wang Yi Kembali Duduki Jabatan Menlu China
"Ketika pesawat yang membawa Menteri Dendias mogok di Irak, Yunani mengirim pesawat lain dan meminta otorisasi Turki untuk menggunakan wilayah udaranya, dan kami memberikan izin pesawat kedua tanpa penundaan," katanya dilansir Middleeast, Jumat (16/10).
Dia menunjukkan bahwa rumor tentang keputusan Turki untuk menahan pesawat Dendias di udara dihasilkan oleh pihak Yunani dan tidak mencerminkan kebenaran.
Aksoy menyarankan bahwa pesawat tersebut lepas landas dari Irak tanpa mengirimkan rencana penerbangan, menjelaskan bahwa rencana penerbangan dilaporkan melalui sistem Eurocontrol.
Dia menegaskan bahwa pihak berwenang Turki telah mengkonfirmasi bahwa rencana penerbangan pesawat yang membawa menteri luar negeri Yunani itu belum dikomunikasikan.
"Ketika pesawat tiba di wilayah udara kami, rencana penerbangan diminta segera dari otoritas Irak, dan setelah mendapat tanggapan dari mereka, pesawat menyelesaikan penerbangannya dengan selamat," tambah Aksoy.
Aksoy menegaskan bahwa tidak mungkin ada pesawat terbang tanpa mengkomunikasikan rencana penerbangannya, yang merupakan langkah keamanan yang diperlukan.
Dia menjelaskan bahwa negaranya telah memberi otoritas Yunani informasi yang cukup tentang masalah ini.