Senin, 05/10/2020 11:07 WIB
Washington, Jurnas.com - Aksi Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump meninggalkan rumah sakit untuk menyapa pendukungnya disebut membahayakan orang lain.
Pada Minggu (4/10) sore, Trump tampak terlihat berada di dalam mobil sport utility vehicle (SUV) berlapis baja mengenakan masker melambaikan tangan kepada para pendukungnya di luar rumah sakit Pusat Medis Militer Nasional Walter Reed di pinggiran Washington di Bethesda, Maryland.
Dua orang terlihat di kursi depan kendaraan.
Pasien yang dites positif virus corona (COVID-19) umumnya harus dikarantina selama 14 hari, masa inkubasi khas COVID-19 untuk menghindari menulari orang lain. Penyakit itu telah membunuh lebih dari 200.000 orang Amerika.
Kasus Subversi Pemilu Trump Terhenti, Permasalahan Hukum Sekutunya Meningkat
Trump Habiskan Banyak Uang untuk Biaya Hukum; Biden Pimpin Penggalangan Dana
AS Sebut Tidak akan Terlibat Perang dalam Konflik Bersenjata Iran-Israel
Trump dinyatakan positif pada Kamis (1/10) dan tidak mengungkapkan infeksinya sampai dini hari Jumat (2/10) pagi.
Sesaat sebelum perjalanan singkat itu, mengunggah sebuah video di Twitter dari kamar kepresidenan di Walter Reed Medical Center dengan mengatakan bahwa akan memberikan kejutan kecil kepada beberapa patriot hebat yang kita miliki di jalan.
Trump juga mengatakan dalam video itu bahwa dia belajar banyak tentang COVID" dengan "benar-benar pergi ke sekolah," karena dia telah memerangi virus di rumah sakit.
"Ini adalah sekolah yang sebenarnya. Ini bukan `ayo baca buku-buku sekolah`, dan saya mengerti, dan saya memahaminya, dan itu hal yang sangat menarik," tambahnya.
Juru bicara Gedung Putih, Judd Deere menyebut perjalanan itu sebagai perjalanan iring-iringan singkat untuk melambaikan tangan kepada para pendukungnya dan mengatakan Trump dengan cepat kembali ke kamar rumah sakitnya.
"Tindakan pencegahan yang tepat telah diambil sebelum perjalanan untuk melindungi Presiden dan mereka yang mendukungnya. "Gerakan itu diizinkan oleh tim medis karena aman dilakukan," kata Deere.
Kritik terhadap perjalanan dari komunitas medis itu cepat, termasuk dari seorang dokter yang merawat di Walter Reed.
Para ahli mengeluh bahwa perjalan itu itu melanggar pedoman kesehatan publik pemerintahnya sendiri yang mengharuskan pasien diisolasi saat mereka dalam perawatan dan masih menularkan virus - dan membahayakan perlindungan Secret Service-nya.
"Setiap orang di dalam kendaraan selama `drive-by` Presiden yang sama sekali tidak perlu itu sekarang harus dikarantina selama 14 hari," kata James Phillips, yang juga asisten profesor kedokteran darurat di sekolah kedokteran Universitas George Washington di Twitter.
"Mereka mungkin sakit. Mereka mungkin mati. Untuk teater politik. Diperintahkan oleh Trump untuk mempertaruhkan nyawa mereka di teater. Ini gila," sambungnya.
Ketua Departemen Etika Medis dan Kebijakan Kesehatan di Universitas Pennsylvania dan pakar TV reguler, Zeke Emanuel menggambarkan penampilan itu sebagai memalukan.
"Membuat agen Secret Service-nya mengemudi dengan pasien COVID-19, dengan jendela terbuka, membuat mereka berisiko terinfeksi. Dan untuk apa? Aksi humas," kicaunya.