Senin, 28/09/2020 07:12 WIB
Shanghai, Jurnas.com - Presiden China, Xi Jinping mengatakan tingkat kebahagiaan di antara semua kelompok etnis di wilayah barat Xinjiang meningkat dan bahwa China berencana untuk terus mengajari penduduknya pandangan yang "benar" tentang China.
China berada di bawah pengawasan atas perlakuannya terhadap Muslim Uighur dan klaim dugaan pelanggaran kerja paksa di Xinjiang, di mana Perserikatan Bangsa-Bangsa mengutip laporan yang kredibel yang mengatakan satu juta Muslim yang ditahan di kamp-kamp telah dipekerjakan.
China berulang kali membantah memperlakukan orang Uighur dengan buruk dan mengatakan kamp-kamp itu adalah pusat pelatihan kejuruan yang diperlukan untuk mengatasi ekstremisme, menuduh apa yang mereka sebut pasukan anti-China mencoreng kebijakan Xinjiang.
"Perasaan memperoleh, kebahagiaan, dan keamanan di antara orang-orang dari semua kelompok etnis (di Xinjiang) terus meningkat," kata Xi dalam konferensi Partai Komunis yang berkuasa di Xinjiang yang diadakan pada Jumat dan Sabtu, kata Xinhua.
Khawatir Sanksi AS, Bank Besar China Batasi Pembayaran Transaksi Perusahaan ke Rusia
Pekan Ini China Bakal Luncurkan Misi Bulan Selama 53 Hari
DPR Desak Pemerintah Tutup Perusahaan Baja Ilegal China
Xi mengatakan penting untuk mendidik penduduk Xinjiang tentang pemahaman tentang bangsa China dan membimbing semua kelompok etnis dalam membangun perspektif yang benar tentang negara, sejarah dan kebangsaan.
"Praktik telah menunjukkan bahwa strategi partai untuk mengatur Xinjiang di era baru benar-benar benar dan itu harus menjadi pendekatan jangka panjang," tambahnya.
Pada Juli, Amerika Serikat (AS) menjatuhkan sanksi kepada pejabat China atas dugaan pelanggaran hak asasi manusia terhadap orang Uighur di bawah Global Magnitsky Act.
Sanksi itu memungkinkan pemerintah AS untuk menargetkan pelanggar hak asasi manusia dengan membekukan aset, melarang perjalanan, dan melarang warga AS berbisnis dengan China. (Reuters)
Keyword : ChinaXi JinpingXinjiangKerja Paksa