Seoul Minta Korea Utara Selidiki Penembakan Fatal terhadap Pejabat Korea Selatan

Sabtu, 26/09/2020 11:46 WIB

Seoul, Jurnas.com - Kantor kepresidenan Korea Selatan mengatakan, pihaknya meminta Korea Utara untuk menyelidiki lebih lanjut penembakan fatal seorang pejabat Korea Selatan. Seruan itu menyusul kecaman publik dan politik atas pembunuhan itu meningkat.

Setelah pertemuan Dewan Keamanan Nasional tadi malam, Korea Selatan mengatakan akan menyerukan penyelidikan bersama atas kasus tersebut dengan Korea Utara jika diperlukan, dengan mengatakan ada perbedaan dalam laporan kecelakaan dari kedua belah pihak.

Militer Korea Selatan mengatakan pada Kamis (24/9) bahwa tentara Korea Utara membunuh pejabat tersebut, menyiram tubuhnya dengan bahan bakar dan membakarnya di dekat perbatasan laut.

Namun, pemerintah Korea Utara mengatakan dalam sebuah pesan pada Jumat (25/9) bahwa tentaranya menembak penyusup ilegal dan membantah membakar tubuhnya.

Dalam langkah yang jarang terjadi pada Jumat, pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un dikutip menyampaikan permintaan maaf karena mengecewakan rekannya Moon Jae-in dan rakyat Korea Selatan.

Oposisi utama Korea Selatan, People Power Party mengatakan pada Sabtu (26/9) bahwa permintaan maaf Kim Jong un tidak sungguh-sungguh, dan kasus tersebut harus dikirim ke Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) dan Dewan Keamanan Amerika Serikat (AS).

Pemerintah Moon menghadapi tekanan politik yang intens atas bagaimana menanggapi insiden tersebut, yang bertepatan dengan dorongan baru oleh presiden untuk terlibat dengan Pyongyang.

Kritikus menuduh Moon gagal menyelamatkan nyawa warga dan bersikap lunak terhadap Korea Utara, mengatakan militer tidak berusaha menyelamatkannya meski melihatnya enam jam sebelum ditembak mati.

Pejabat pemerintah itu dilaporkan hilang saat bertugas di kapal perikanan dekat pulau Yeonpyeongdo dekat perbatasan laut Korea Selatan.

Pejabat Korea Selatan mengatakan pria itu kehabisan hutang dan kemungkinan berusaha untuk membelot ke Utara. Tetapi saudaranya membantahnya, mengatakan dia baru saja mendapat kapal baru dan pasti mengalami semacam kecelakaan.

"Tidak semua orang yang memiliki hutang ingin pergi ke Korea Utara," kata saudara lelaki itu, Lee Rae-jin, di media sosial. "Apa yang militer lakukan ketika dia mengambang di sekitar perairan kita selama hampir sehari?" tanyanya.

TERKINI
Perang Epik Rebutan Kilang Anggur, Brad Pitt dan Angelina Jolie Saling Menuduh Milla Jovovich Ungkap Dirinya Pernah Jadi Baby Sitter Anak-anak Bruce Willis dan Demi Moore Akhirnya Britney Spears Benar-benar Bebas dari Ayahnya Setelah Konservatori Usai 2 Tahun Lalu Scarlett Johansson Dampingi Suaminya Colin Jost Jadi Penghibur di Gedung Putih