AS Sanski Kemenhan Iran dan Presiden Venezuela Nicolas Maduro

Selasa, 22/09/2020 06:19 WIB

Washington, Jurnas.com - Pemerintah Amerika Serikat (AS) menjatuhkan sanksi pada Kementerian Pertahanan Iran dan Presiden Venezuela. Nicolas Maduro di bawah otoritas Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dan menuntut agar Eropa mengikutinya.

Pemerintahan Presiden Donald Trump menyebutkan 27 orang atau entitas yang dikatakan akan dikenakan sanksi PBB, tetapi badan dunia itu sendiri mengatakan bahwa keputusan tersebut tidak tergantung pada Washington.

"AS sekarang telah memulihkan sanksi PBB terhadap Iran," kata Trump dalam sebuah pernyataan. "Tindakan saya hari ini mengirimkan pesan yang jelas kepada rezim Iran dan mereka yang berada di komunitas internasional yang menolak untuk membela Iran."

Pemerintahan Trump menyatakan memberlakukan embargo senjata PBB yang dilanggar Iran, termasuk serangan terhadap fasilitas minyak Arab Saudi. Sanksi itu berdasarkan resolusi PBB terkait kesepakatan nuklir 2015 dengan Iran yang dinegosiasikan oleh eks presiden Barack Obama.

Trump menarik diri dari resolusi tersebut pada tahun 2018 tetapi berpendapat bahwa AS masih menjadi anggota dalam kesepakatan seperti yang tercantum dalam resolusi 2015.

Hampir semua negara di Dewan Keamanan PBB menolak argumen hukum AS tersebut. Sekutu AS dari negara Eropa mengatakan bahwa prioritasnya adalah untuk menyelamatkan solusi damai pada program nuklir Iran.

"Kami telah memperjelas bahwa setiap negara anggota di PBB memiliki tanggung jawab untuk menegakkan sanksi," kata Menteri Luar Negeri AS, Mike Pompeo kepada awak media ketika ditanya tentang oposisi Eropa.

"Itu pasti termasuk Inggris, Prancis, dan Jerman. Kami berharap negara-negara itu akan memberlakukan sanksi ini," katanya.

Orang-orang yang terdaftar di bawah sanksi PBB sebagian besar sudah menjadi sasaran AS dan termasuk kementerian pertahanan Iran dan Organisasi Energi Atomnya.

AS secara terpisah berusaha untuk menggulingkan Presiden Venezuela, Nicolas Maduro, yang semakin mencari kerja sama dengan Iran di sektor minyak.

Departemen Luar Negeri as mengatakan pihaknya kembali menjatuhkan sanksi kepada Maduro di bawah perintah eksekutif dari Trump yang didasarkan pada resolusi PBB, menunjuk pada transaksi pertahanan antara Iran dan pemimpin sayap kiri Venezuela.

"Selama hampir dua tahun, pejabat korup di Teheran telah bekerja dengan rezim tidak sah di Venezuela untuk mencemooh embargo senjata PBB," kata Pompeo. "Tindakan kami hari ini adalah peringatan yang harus didengar di seluruh dunia."

AS memberlakukan sanksi besar-besaran terhadap Iran pada 2018 ketika Trump menarik diri dari perjanjian nuklir, yang dimaksudkan untuk menawarkan bantuan ekonomi kepada Iran - yang pada saat itu dilihat oleh inspektur PBB sebagai kepatuhan. (AFP/Channelnewsasia)

TERKINI
Militer Israel Serukan Palestina untuk Mengevakuasi Warga Sipil Rafah Israel Menggerebek Kantor Al Jazeera setelah Perintah Penutupan Stasiun TV Lokalnya Israel Serang Rafah usai Hamas Mengaku Bertanggung Jawab atas Serangan Roket Mematikan BKSAP DPR Sampaikan Urgensi Diplomasi Parlemen di Kuliah Umum Magang Merdeka