Senin, 21/09/2020 13:35 WIB
Jakarata, Jurnas.com - Masyarakat Anti Korupsi Indonesia (MAKI) akan mengajukan praperadilan terhadap Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terkait istilah "King Maker" dalam kasus suap Djoko Tjandra yang menjerat Jaksa Pinangki.
Koordinator MAKI, Boyamin Saiman mengatakan, jika KPK tidak menindaklanjuti sejumlah dokumen yang diserahkan terkait kasus suap Djoko Tjandra, maka terpaksa mengajukan praperadilan. Menurutnya, hal itu sebagai langkah membuka sejumlah sokumen tersebut kepada publik.
"Praperadilan yang akan Kami ajukan nanti adalah juga dipakai sarana untuk membuka semua isi dokumen tersebut agar diketahui oleh publik secara sah dihadapan Hakim," kata Boyamin kepada Wartawan, Senin (21/9).
Boyamin menjelaskan, bahan-bahan telah diserahkan pada 18 September lalu tersebut, berupa print out dokumen terdiri dari 200 halaman.
KPK Cecar Petinggi PT Taspen Soal Pengelolaan Investasi Rp1 Triliun
KPK Nonaktifkan Dua Rutan Buntut Kasus Pungli
Dewas KPK Nurul Ghufron Minta Pegawai Kementan Dimutasi ke Malang
Dimana, lanjut Boyamin, bahan tersebut juga berisi sebuah narasi yang diduga percakapan melalui aplikasi Whatapp antara Jaksa Pinangki dan Anita Kolopaking dalam melakukan pengurusan fatwa Djoko Tjandra.
"Bahan-bahan tersebut sememestinya dapat digunakan KPK untuk melakukan supervisi dalam gelar perkara bersama-sama Bareskrim dan Kejagung," ucap Boyamin.
Boyamin berharap kepada KPK untuk melakukan Penyelidikan dan Penyidikan baru atas bahan materi "Bapakku dan Bapakmu" dan "Kingmaker".
"Dikarenakan telah Terstruktur, Sistemik dan Masif ( TSM ) atas perkara rencana pembebasan JST (Djoko Tjandra)," kata Boyamin.
Diberitakan sebelumnya, maki serahkan bukti baru terkait istilah "Konga Maker" kepada KPK. Barang bukti tersebut terkait kasus Djoko Tjandra dan Jaksa Pinangki dalam pengurusan fatwa di MA.
Boyamin Saiman mengatakan, tak bisa membawa barang bukti baru berupa istilah "King Maker" tersebut kepada Polisi maupun Jaksa. Dikarenakan kasus Jaksa Pinangki di Kejaksaan Agung sudah melakukan perlimpahan berkas dari Penyidik kepada Jaksa Penuntut Umum (JPU).
Keyword : Kasus Djoko Tjandra MAKI KPK Istilah King Maker