Sistem Perawatan Kesehatan Turki di Ambang Kehancuran

Kamis, 17/09/2020 08:50 WIB

Jakarta, Jurnas.com - Para ahli seperti Vedat Bulut, mantan presiden Asosiasi Medis Turki, juga memperingatkan bahwa sistem perawatan kesehatan di Turki berada di ambang kehancuran total.

Menurut Vedat, situasinya sangat bermasalah di ibu kota Ankara, di mana kurangnya tempat tidur dan semakin banyak dokter yang melepaskan pekerjaan mereka.

"Lebih dari 900 dokter di seluruh Turki telah berhenti dari pekerjaan mereka sejauh ini," katanya dilansir Anf, Kamis (17/09).

Sebelumnya, ada kebencian besar dalam sistem perawatan kesehatan karena kurangnya tindakan perlindungan dan relativisasi bahaya virus corona yang terus berlanjut.

Secara keseluruhan setidaknya 30.000 rekan kerja di layanan kesehatan Turki dan Kurdistan Utara teeinfeksi virus corona, 80 di antaranya meninggal menurut data resmi.

"Bagaimanapun, jumlah dokter yang berpraktik telah turun secara signifikan karena pembersihan politik oleh rezim. Ankara sekarang menjadi salah satu hotspot pandemi," ujarnya.

Bulut mengkritik rezim karena kebijakan pandemi palsu, mengatakan bahwa ini akan menyebarkan informasi yang salah dan gagal menyampaikan keseriusan situasi kepada masyarakat.

"Tingkat infeksi resmi di Turki adalah 1500 hingga 1700 infeksi baru setiap hari. Namun, asosiasi medis menuduh pemerintah menutup-nutupi angka tersebut."

TERKINI
Baru Hadir Pertama Kali di Met Gala 2024, Bintang Baywatch Pamela Anderson Tampil Polos Met Gala 2024, Sarah Jessica Parker Tampil dengan Ciri Khasnya Headpiece Unik Jadi Ketua Met Gala 2024, Zendaya Beri Penampilan Dramatis dengan Gaun Merak Met Gala 2024, Inilah Penampilan Kecantikan Putri Tidur ala Kendall Jenner