Sabtu, 29/08/2020 21:32 WIB
Lampung, Jurnas.com - Gerakan Komando Strategis Pembangunan Pertanian (Kostratani) yang digagas Kementerian Pertanian merupakan ujung tombak dalam menjaga ketahanan pangan di Provinsi Lampung.
Kehadiran Kostratani sendiri untuk mengoptimalkan tugas, fungsi, dan peran Balai Penyuluh Pertanian (BPP).
Balai Pelatihan Pertanian (Bapeltan) Lampung sebagai salah satu UPT vertikal Kementan bergerak cepat untuk mendampingi 52 BPP dari total 224 BPP yang siap bertransformasi menjadi Kostratani di Provinsi Lampung.
Pendampingan Bapeltan Lampung meliputi BPP yang terdapat di Kota Bandar Lampung, Kota Metro, Kabupaten Lampung Selatan, Kabupaten Pesawaran, dan Kabupaten Pringsewu.
Gus Halim: Desa Ujung Tombak Ketahanan Pangan Nasional
Kementan Siap Gelar TOT `Gerakan Antisipasi Darurat Pangan Nasional`
Tingkatkan Produksi Padi, Kaltara Atur Penyaluran Pupuk
Seluruh BPP tersebut sudah terkoneksi langsung ke AWR dan sudah mulai melengkapi input data luas tanam, luas panen, dan produktivitas untuk komoditas tanaman pangan, hortikultura serta ternak yang disesuaikan dengan potensi masing-masing kecamatan.
Data yang dilaporkan merupakan data real di lapangan sehingga memudahkan para petani dan penyuluh pertanian menyampaikan perkembangannya baik keberhasilan maupun kendala yang dihadapi.
Transformasi BPP menjadi Kostratani dilakukan agar seluruh program utama Kementan terkawal dengan baik. BPP Kostratani perlu dukungan seluruh elemen pertanian supaya data pertanian bisa mengalir dengan cepat.
Di beberapa kesempatan, Menteri Pertanian (Mentan), Syahrul Yasin Limpo mengatakan tantangan terbesar yang dihadapi pertanian di tengah kondisi pandemi saat ini adalah tercukupinya pangan bagi seluruh rakyat Indonesia.
"Untuk itu, penyuluh harus mendampingi petani untuk menggenjot produksi, sama-sama turun ke lapangan, sama-sama tanam, olah tanah, panen, mengolah hasil panen, mendistribusikan hasil panen, sehingga petani mendapat penghasilan yang layak," ujar Syahrul.
Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Kementan, Dedi Nursyamsi juga mengatakan, penguatan BPP Kostratani untuk mendukung gerakan pembangunan pertanian dilakukan dengan berbagai cara.
"Seperti pendampingan dan pengawalan gerakan pembangunan pertanian dan kolaborasi penyuluh pertanian dan petugas teknis fungsional lainnya," ujar Dedi.