Pakar Politik: PDIP Kawal Pemenangan Cakada Sampai Tuntas

Sabtu, 22/08/2020 19:15 WIB

Jakarta, jurnas.com - Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi menilai semangat gotong royong para kader PDI Perjuangan adalah modal terpenting untuk menang di Pilkada 2020.

Burhanuddin yang memberi materi dalam sekolah partai untuk calon kepala daerah dan wakil kepala daerah gelombang pertama melalui virtual, Sabtu (22/8) mengatakan, semangat kebersamaan dalam barisan perjuangan ini sudah seperti identitas partai banteng moncong putih.

Menurut Burhan, umumnya partai tidak mengambil peran memenangkan calon, bahkan tenggelam setelah memberikan rekomendasi.

"Tetapi PDI Perjuangan bukan sekadar meminang tetapi juga meyakinkan bahwa calon yang diusung itu menang dan dikawal proses pemenangannya hingga sampai pada proses cover endingnya," jelasnya.

Burhan sangat mengapresiasi partai besutan Megawati Soekarnoputri, serta Bambang Pacul sebagai Ketua Bappilu yang mengawal para calon agar tidak kehilangan arah.

Buktinya, kata Burhan, banyak kepala daerah yang dimenangkan justru oleh sistem PDIP. Contoh-contoh itu banyak menonjol di Jawa Tengah di mana basis massa partai ini sangat kuat dan tegak lurus.

Bahkan di daerah yang paling rumit seperti DKI Jakarta, Burhan menilai PDIP telah membuktikannya pada Pilgub DKI 2012, yakni ketika mengantar kemenangan pasangan Joko Widodo dan Basuki Tjahaja Purnama.

"Saya ingat betul waktu Pak Jokowi diusung sebagai calon Gubernur DKI Jakarta 2012. Waktu itu modal pertama kali Pak Jokowi maju disurvei itu 3,8 persen, bisa cek data saya. Kemudian 6 bulan sebelum pilkada elektabilitas 8 persen, yang kenal cuma 15 persen, tetapikan PDI Perjuangan luar biasa melakukan gotong royong politik ini semua infrastruktur partai dikerahkan," paparnya.

Bagi Burhan, salah satu kunci keberhasilan PDIP adalah mengerahkan gerakannya ke pinggiran Jakarta. Bahkan mengganggap kemenangan Jokowi bukan urusan personal, melainkan pertaruhan atau ujian martabat.

"Akhirnya setiap bulan ada kenaikan dan Pak Jokowi, saya ingat tidak pernah menyalahkan survei, kalaupun toh surveinya itu tidak memberikan kabar baik, dia terima dan bekerja untuk merubah hasil survei itu menjadi kemenangan. Mental semacam ini harus ditiru oleh semua calon yang diusung PDIP," kata dia.

Kontestasi politik yang terjadi pada 2017 dan 2018 yang lalu juga membuat PDIP semakin dewasa. Bagaimanapun, hanya PDI Perjuangan partai politik satu-satunya yang memenangkan pemilu dua kali berturut-turut di Indonesia.

"Sebelumnya tidak pernah ada preseden di mana partai bisa mengulang kemenangan. Baru kali ini, 2019 kemarin. Nah kalau misalnya Pilkada ini terutama 2020 bisa dimenangkan secara telak, itu bisa menjadi modal buat PDIP mencetak hattrick kemenangan pada 2024," tuntas Burhanuddin Muhtadi.

TERKINI
Satu Senior STIP Jakarta Resmi Jadi Tersangka Kematian Mahasiswa Taruna Diduga Lalai Lindungi Siswanya, Kinderfield Primary Simprug Dilaporkan ke Polda Metro Terinspirasi Lagu Taylor Swift di TTPD, Charlie Puth Segera Rilis Single `Hero` Tak Mau Punya Anak, Sofia Vergara Lebih Siap Jadi Nenek