Wamenag Minta UIN Jakarta Jaga Tradisi Islam Moderat

Selasa, 18/08/2020 21:35 WIB

Jakarta, Jurnas.com - Wakil Menteri Agama (Wamenag) Zainut Tauhid Sa`adi meminta Universitas Islam Negeri (UIN) Jakarta, tetap merawat tradisi nilai-nilai Islam moderat yang berlandaskan pada keislaman, keilmuan, kemanusiaan, dan keindonesiaan.

Dia menyebut kampus UIN Jakarta dikenal sebagai `Kampus Pembaharuan Pemikiran Islam` dengan tokoh-tokoh besar pembaruan Islam, seperti Prof. Harun Nasution, Prof. Nurcholish Madjid (Cak Nur), Prof. Quraish Shihab, dan Prof. Azyumardi Azra.

Para tokoh-tokoh UIN Jakarta ini, lanjut Zainut, memperlakukan khazanah Islam sebagai tradisi yang hidup (living tradition), yang dikembangkan secara kritis, ilmiah dan kontekstual. Mereka menjadi ikon bagi terjadinya perjumpaan karakter dan budaya secara utuh, hasil dari dialektika nilai-nilai keilmuan yang positifistik dan nilai-nilai keislaman yang memiliki aspek aksiologis.

"Komitmen pada nilai-nilai ini jelas telah memberikan kontribusi besar dalam upaya bersama merawat dan merajut kebhinekaan Indonesia," kata Zainut saat mengunjungi UIN Jakarta pada Selasa (18/8).

"Penguatan nilai-nilai ini bahkan menjadi semakin relevan di tengah merebaknya tren fanatisme, radikalisme dan intoleransi di tengah masyarakat, baik di dunia nyata maupun di dunia maya," sambung dia.

Zainut Tauhid menambahkan, institusi pendidikan tinggi Islam konvensional mesti menjawab menjamurnya lembaga pendidikan tinggi maupun lembaga pendidikan Islam, yang menerapkan pembelajaran secara daring (online) di tengah pandemi Covid-19.

"Kelas-kelas internasional secara online telah dibuka oleh kampus-kampus besar dunia. Di tengah perjuangan kita merawat kebhinekaan Indonesia dari ancaman hoaks dan misinformasi di dunia maya yang kerap mengatasnamakan agama," kata dia.

Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) ini menyampaikan, untuk menjawab tantangan zaman, pihaknya akan terus memperhatikan dan mendukung upaya UIN Jakarta untuk mencapai universitas generasi ketiga, yakni universitas yang bertujuan mengembangkan pendidikan dan riset, dan berperan menciptakan nilai, tenaga ahli profesional atau ilmuwan sekaligus wirausahawan.

"Juga sigap merespon persaingan pasar internasional; serta memiliki kemandirian dan jati diri sebagai pengawal kebhinekaan dan keberagaman dalam bingkai NKRI," tandas dia.

TERKINI
Gelora Cap PKS sebagai Pengadu Domba: Tolak Gabung Koalisi Prabowo-Gibran Taylor Swift Sedih Tinggalkan Pacar dan Teman-temannya untuk Eras Tour di Eropa Komisi I DPR: Pemerintah Perlu Dialog Multilateral Redam Konflik di Timur Tengah Album Beyonce Cowboy Carter Disebut Layak Jadi Album Terbaik Grammy 2025