Rusia Mulai Produksi Vaksin COVID-19

Sabtu, 15/08/2020 17:40 WIB

Moskwo, Jurnas.com - Kementerian Kesehatan Rusia mengatakan, Moskow sudah mulai memproduksi vaksin pertama di dunia melawan virus corona baru (COVID-19). Vaksin yang dinamai Sputnik V akan diluncurkan pada akhir bulan ini.

Laporan itu muncul hanya beberapa hari setelah Menteri Kesehatan Rusia, Mikhail Murashko menepis berbagai tuduhan miring yang sebagian besar dari Barat bahwa vaksin COVID-19 racikan Rusia tidak aman.

Murashko lebih lanjut menepis kekhawatiran yang diajukan oleh para ahli dan media Barat tentang rendahnya jumlah uji klinis yang dilakukan untuk mengembangkan vaksin COVID-19 pertama yang disetujui secara resmi di dunia.

Dilansir dari Press TV, Murashko mengatakan, aplikasi khusus saat ini sedang dikembangkan untuk memungkinkan penerima vaksinasi memantau setiap efek samping obat.

Ia juga mengatakan bahwa jumlah pertama dari vaksin COVID-19 yang dikembangkan Institut Gamaleya yang berbasis di Moskow  akan dirilis dalam dua minggu.

Ditanya tentang keamanan vaksin, kepala Institut Penelitian Epidemiologi dan Mikrobiologi Gamaleya, Alexander Gintsburg menekankan, vaksin tersebut didasarkan pada platform ilmiah yang telah diteliti dengan baik sejak beberapa dekade yang lalu.

"Platform ini telah dikembangkan selama 25 tahun untuk tujuan terapi gen, namun pada akhir 2014 digunakan untuk membuat obat untuk melawan virus yang paling cepat berubah," jelas Gintsburg.

"Platform yang sama digunakan untuk mengembangkan vaksin melawan Ebola, MERS (Sindrom Pernafasan Timur Tengah), dan sejumlah penyakit lainnya. Ini memungkinkan pembuatan vaksin Ebola dalam waktu yang cukup singkat yaitu 15 bulan, yang kemudian dinilai tinggi WHO (Organisasi Kesehatan Dunia)," ujarnya.

"Teknologi ini tidak unik, juga digunakan di Inggris dan China, tapi dalam kasus kami, memiliki kelebihan," tambahnya.

Presiden Rusia, Vladimir Putin mengumumkan pengembangan vaksin Selasa lalu, mengatakan negaranya telah menjadi yang pertama di dunia yang mengembangkan dan menyetujui obat semacam itu.

Ia menekankan bahwa vaksin tersebut telah melewati semua pemeriksaan yang diperlukan dan bahkan telah diberikan kepada salah satu putrinya sendiri.

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Vietnam salah satu di antara beberpa negera yang sudah mendaftar untuk membeli vaksin Rusia, televisi pemerintah melaporkan Jumat.

Vietnam dipuji karena menekan penularan sebelumnya melalui pengujian agresif, pelacakan kontak, dan karantina, tetapi sekarang Vietnam berlomba untuk mengendalikan infeksi di banyak lokasi.

Lebih dari 100 kemungkinan vaksin sedang dikembangkan di seluruh dunia untuk mencoba menghentikan pandemi COVID-19. Setidaknya empat berada dalam uji coba manusia Fase III terakhir, menurut data dari WHO.

Sementara itu, WHO mengatakan sedang melakukan kontak dengan Rusia tentang vaksin tersebut.

TERKINI
Richie Sambora Harus Berlutut ke Jon Bon Jovi agar Livin` on a Prayer Dimasukkan ke Album Lagi Bucin, Dua Lipa Peluk Mesra Callum Turner di Jalanan Berkarier Sejak Muda, Anne Hathaway Sering Alami Stres Kronis Gara-gara Tuntutan Pelecehan Seksual, Lady Gaga Batalkan Pesta Lajang Adiknya