Jum'at, 23/09/2016 05:30 WIB
Bandung - Banjir bandang yang melanda Kabupaten Garut, Jawa Barat diperkirakan disebabkan terjadinya kerusakan kawasan aliran Sungai Cimanuk mulai dari hulu. Faktor lainnya adalah kerusakan hutan, alihfungsi lahan hutan lindung yang menjadi kebun dan tempat wisata yang tidak perhatikan lingkungan.
"Kalau melihat peta satelit 2015 itu di kawasan Sungai Cimanuk dari mulai hulunya rusak," kata Kepala Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah (BPLHD) Jawa Barat Anang Sudarna di lokasi banjir Desa Haurpanggung, Kecamatan Tarogong Kidul, Kabupaten Garut.
Tempat wisata yang ada, katanya, pembangunannya yang tidak memperhatikan dampak negatif terhadap lingkungan. "Akibatnya kita lihat fakta tentang kejadian ini, berkontribusi negatif sehingga tidak ada tahanan air di gunung sana," katanya.
Menurut dia, berbeda dengan kondisi saat ini di Garut, aliran air dari hulu ke titik banjir kawasan perkotaan Garut sangat cepat, kemudian meluap dan terjadi banjir.
Banjir Besar Diperkirakan akan Melanda Guangdong China, Jutaan Orang Terancam
Banjir Sungai Ural Rusia Terobos Bendungan, Kilang Minyak Orsk Berhenti Beroperasi
Sahroni Sentil PJ Gubernur DKI Soal Banjir dan Macet Jangan Diam Saja
"Kalau di sana resapan airnya benar itu akan lambat di hutan lindungnya, di Garut tidak ada resapan, sangat minimal sehingga mempercepat aliran air," katanya diberitakan Ant.
Jika ingin tidak terulang kembali banjir bandang di Garut, seluruh pemangku kebijakan dan masyarakat harus bersama-sama menjaga lingkungan mulai dari hulu Sungai Cimanuk sampai hilir. "Kondisi Sungai Cimanuk merupakan sungai yang Koefisien Regim Sungai (KRS)-nya paling buruk di tingkat Pulau Jawa, bahkan se-Indonesia," ujarnya.
Ia menjelaskan penilaian KRS itu yakni perbandingan debit air tertinggi dan terendah dalam satu periode seperti pada musim hujan debitnya tertinggi dan musim kemarau terendah. "Ini menunjukkan kondisinya sudah sangat tak normal," katanya.
Data dari Badan SAR Nasional (Basarnas) Bandung menyampaikan, bencana banjir bandang di Kabupaten Garut, Jawa Barat, menyebabkan korban jiwa mencapai 26 orang, dan 23 orang dilaporkan hilang.
Keyword : Banjir Banjir Garut Polres Garut