Sabtu, 08/08/2020 15:05 WIB
Jakarta, Jurnas.com - Pemerintah melalui Kementerian Keuangan (Kemkeu) menyebut sebanyak 22 daerah telah ajukan dana pinjaman program Pemulihan Ekonomi nasional (PEN) akibat dampak pandemi Covid-19.
Direktur Jenderal Perimbangan Keuangan Kemenkeu, Astera Primanto Bhakti mengatakan, minat daerah untuk mengajukan dana pinjaman program PEN semakin banyak. Dari catatan Kemenkeu hingga Agustus 2020, sudah 22 daerah yang mengajukan dana pinjaman program PEN akibat dampak wabah Covid-19.
Sebelumnya, sudah ada tiga daerah yang mendapat pinjaman dana PEN, yakni DKI Jakarta, Jawa Barat, dan Banten. Baru-baru ini Nusa Tenggara Timur (NTT) dan Jawa Timur (Jatim) juga tengah memproses pengajuan dana ini, dan daerah lain tengah membahasnya.
"Minat daerah sudah mulai banyak. Yang sudah menghubungi dari Jatim, NTT sudah tandatangan dengan SMI (PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero). Kalau yang lain baru pada tahap mempelajari. Ini barang baru, jadi Pemda agak kaget apa benar Pemerintah kasih pinjaman dengan bunga 0%," kata Astera Orimato Bhakti, Sabtu (8/8/2020).
2024, Pemerintah Bidik Penjualan Mobil Listrik 5.000 Unit
Lagi Bucin, Dua Lipa Peluk Mesra Callum Turner di Jalanan
Klopp Dirumorkan Bakal Kembali ke Borussia Dortmund Tahun Depan
Dia menjelaskan, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta telah meminjam dana Rp 12,5 triliun yang dibagi dalam dua tahap, Pemprov Jabar meminjam Rp 4 triliun, begitu juga dengan Pemprov Banten yang meminjam Rp 1,9 triliun untuk tahun ini dan tahun depan.
Astera Primanto Bhakti mengungkapkan, pinjaman ini cukup menarik karena bisa mengisi kebutuhan pendanaan Pemda atas program termasuk infrastruktur yang sedang dikerjakan di wilayah setempat, namun terganggu akibat Covid-19 di daerah masing-masing.
Apalagi, pendapatan APBD daerah secara nasional turun hampir 17%. Pengajuan pinjaman difasilitasi oleh PT sarana Multi Infrastruktur (SMI).
Meski sudah banyak daerah yang mengajukan pinjaman dana PEN, namun menurut Astera jumlahnya masih minim. Pasalnya, di Indonesia terdapat lebih dari 500 kota dan kabupaten, dan ikut merasakan dampak pandemi Covid-19.