Ogah Didemo, Netanyahu Kutuk Warga Demonstrasi

Selasa, 04/08/2020 09:50 WIB

Jakarta, Jurnas.com - Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mengutuk aksi demonstrasi yang meminta pengunduran dirinya. Ia menuduh para pengunjuk rasa menginjak-injak demokrasi dan media Israel malah mendukung mereka.

Netanyahu, yang dilantik untuk masa jabatan kelima Mei setelah pemilihan, sering mengeluhkan bias pers terhadapnya, dan beberapa dakwaan yang dihadapinya dalam persidangan korupsi terkait kasus korupsi.

Dilansir Middleeast, Selasa (04/08), ribuan warga Israel turun ke jalan-jalan, termasuk di luar rumah Netanyahu di Yerusalem, untuk memprotes dugaan korupsi dan kesulitan ekonomi yang berasal dari penguncian selama krisis covid-19.

Netanyahu, yang mengepalai partai sayap kanan Likud, membantah melakukan kesalahan dalam tiga kasus korupsi yang dituduhkan kepadanya.

"Saya melihatnya sebagai upaya untuk menginjak-injak demokrasi. Demonstrasi ini dipicu oleh mobilisasi media, yang tidak dapat saya ingat," katanya.

“Mereka tidak melaporkan demonstrasi - mereka berpartisipasi di dalamnya. Mereka menambah bahan bakar, ”kata Netanyahu, yang kembali sebagai perdana menteri pada tahun 2009 setelah masa jabatan pertama dari 1996-99.

Netanyahu, 70, mengatakan tidak ada yang berusaha membatasi demonstrasi, di mana banyak dari demonstran adalah anak muda Israel. Jajak pendapat menunjukkan popularitasnya menurun.

Mitra koalisi utama Netanyahu, Menteri Pertahanan Benny Gantz dari Partai Biru Putih, membela demonstrasi.

"Hak untuk memprotes adalah darah kehidupan demokrasi," kata Gantz pada pertemuan kabinet.

Legislator Tamar Zandberg dari partai oposisi sayap kiri Meretz mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa Netanyahu "berbaris di jejak rezim gelap".

TERKINI
Jessica Alba Jadi Komando Pasukan Khusus di Trigger Warning Tinggalkan Dunia Modeling, Bella Hadid Ungkap tak Perlu Pasang Wajah Palsu Pangeran William Beri Kabar Terbaru tentang Kesehatan Kate Middleton Hati-hati, Meski Marah Cuma 8 Menit Bisa Berisiko Kena Serangan Jantung