Senin, 03/08/2020 15:05 WIB
Jakarta, Jurnas.com - Selama Juli 2020, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat deflasi sebesar 0,10 persen month to month (mtm) dan inflasi tahunannya sebesar 1,54 persen year on year (yoy).
Adapun, inflasi tahun kalender per Juli 2020 sebesar 0,98 persen.
Kepala BPS Suhariyanto mengungkapkan deflasi ini masih jauh di bawah inflasi Juli 2019 sebesar 0,31 persen.
"Bawang merah 0,11 persen dan penurunan harga ayam ras 0,04 persen. Ketiga, bawang putih memberikan andil deflasi 0,03 persen," ungkap Suhariyanto.
Puluhan Musisi Suguhkan Tampilan Berkelas di Jakarta Street Jazz Festival 2024
Anggota DPR Geram Aksi Biadab Kekerasan Seksual kepada Siswi SMP di Lampung
Preman Sewaan PT SKB Bikin Rugi Puluhan Miliar PT GPU, Mabes Polri Turun Tangan
Adapun, perkembangan tahunannya, inflasi IHK di Indonesia terus menurun dari awal tahun hingga Juli 2020.
Dari 90 kota IHK, sebanyak 61 kota mengalami deflasi dan 29 kota mengalami inflasi
Deflasi tertinggi terjadi di Manokwari sebesar 1,09 persen dan terendah di Padang Sidempuan Gunungsitoli, Bogor dan Bekasi sebesar 0,01 persen.
Adapun, inflasi tertinggi dicetak oleh Timika sebesar 1,45 persen, disumbang oleh kenaikan tarif angkutan udara. Inflasi terendah terjadi di Jember sebesar 0,01 persen
Dari kelompok pengeluaran, makanan, minuman dan tembakau mengalami deflasi 0,73 persen dengan andil 0,19 persen. Selain itu kelompok transportasi mengalami deflasi 0,17 persen dengan andil 0,02 persen.
Keyword : BPS Inflasi Suhariyanto Deflasi Juli 2020