Kemdikbud Tinjau UTBK Gelombang Kedua di Kampus IPB

Rabu, 22/07/2020 23:47 WIB

Jakarta, Jurnas.com - Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi (Dikti) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud), Nizam, meninjau pelaksanaan Ujian Tulis Berbasis Komputer di Pusat UTBK Institut Pertanian Bogor (IPB) University, Bogor, Jawa Barat pada Rabu (22/7).

Nizam hadir didampingi oleh Ketua Pelaksana Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi (LTMPT) Budi Prasetyo Widyobroto dan Rektor IPB Arif Satria.

Kepada awak media, Nizam menyampaikan apresiasi terhadap pelaksanaan UTBK gelombang kedua di kampus IPB, karena telah menerapkan protokol kesehatan yang ketat guna menekan penyebaran Covid-19.

Dia juga mengingatkan kepada para peserta, agar tidak nekat datang ke lokasi UTBK bila sedang dalam keadaan sakit. Pasalnya, bila terdeteksi suhu tubuhnya melebihi 37,5 derajat maka tidak akan diizinkan mengikuti ujian.

"Kalau belum bisa mengikuti UTBK, masih bisa mengikuti tes jalur mandiri," kata Nizam usai meninjau dua lokasi UTBK di Gedung Pusat Komputer (GPK) dan Fakultas Ekonomi dan Manajemen (FEM).

Nizam menambahkan, pencegahan Covid-19 membutuhkan perhatian dari seluruh pihak. Karena itu, peserta disarankan untuk mematuhi protokol kesehatan seperti tidak berkerumun, mengenakan masker, dan mencuci tangan.

"Kalau mengikuti protokol itu Insya Allah aman. Yang kita sayangkan ada yang tidak taat pada protokol tadi," ujar dia.

Sementara itu, Rektor IPB Arif Satria menerangkan pelaksanaan seleksi masuk perguruan tinggi tahun ini terasa berbeda. Tahun ini kegiatan seleksi terasa sepi, karena menerapkan protokol kesehatan di lingkungan kampus IPB.

Namun demikian menurut Arif hal tersebut dilakukan untuk mengikuti protokol kesehatan dengan baik. Dalam konferensi pers Arif berharap agar keadaan segera kembali normal.

Lebih lanjut, IPB menerapkan protokol kesehatan selama pelaksanaan UTBK. Sebelum masuk, peserta duduk di ruang tunggu dengan jarak antara 1-2 meter.

Sebelum masuk ruangan, peserta diperiksa dengan alat pengukur suhu tubuh dengan layar monitor. Selama ujian, peserta menggunakan sarung tangan. Kemudian ruangan disterilisasi menggunakan desinfektan setelah ujian seleksi selesai dilaksanakan.

TERKINI
Luhut Tegaskan Tanpa Nikel RI Pasar Mobil Listrik Amerika Terpuruk KPK: Kuasa Hukum Gus Muhdlor Kirim Surat Penundaan Pemeriksaan DPR Dukung Rencana Jokowi Bentuk Satgas Pemberantasan Judi Online KPK Sebut Nilai Gratifikasi Eks Bupati Probolinggo Rp149 miliar