Selasa, 14/07/2020 06:34 WIB
Riyadh, Jurnas.com - Kementerian Urusan Islam, Panggilan dan Bimbingan Arab Saudi mengeluarkan surat edaran soal protokol salat Iduladha. Dalam surat tersebut disebutkan bahwa salat Iduladha hanya akan dilakukan di masjid yang ditunjuk pemerintah.
Menteri Kerajaan Urusan Islam, Panggilan dan Bimbingan, Sheikh Abdullatif Al-Sheikh meminta cabang kementerian di semua wilayah Kerajaan menyetujui diadakannya shalat Iduladh dan hanya di masjid agung dan normal yang disetujui untuk menjadi tuan rumah jamaah.
Kementerian Urusan Islam mengintensifkan upayanya dalam beberapa minggu terakhir melalui berbagai cara yang berbeda untuk meningkatkan kesadaran mengikuti langkah-langkah kesehatan dan protokol yang sarankan komite medis terkait dengan memerangi virus corona.
Shalat Idulfitri sebelumnya pada Mei dilakukan di rumah ketika masjid dan tempat ibadah di Arab Saudi ditutup karena virus corona. Arab Saudi membuka kembali masjid pada 31 Mei karena pembatasan perlahan-lahan dicabut di seluruh Kerajaan.
DPR Dukung Strategi Mitigasi Kemenag Wujudkan Haji Ramah Lansia di 2024
RI-Saudi Cek Kesiapan Layanan Fast Track di Surabaya dan Solo
Anggota DPR: Perlu Ada Perubahan Regulasi untuk Akomodir Umrah Backpacker
Keputusan untuk membuka kembali masjid datang sebagai bagian dari rencana bertahap Kerajaan untuk meredakan pembatasan virus corona dan akhirnya kembali ke kondisi "normal".
Sejak 31 Mei, 90.000 masjid telah didesinfeksi dan dipersiapkan untuk menyambut kembali jamaah Muslim.
Dilansir dari Alarabiya, hari raya Iduladha diperkirakan akan dimulai pada hari Jumat, 31 Juli, seorang anggota Uni Arab untuk Ilmu Astronomi dan Antariksa mengumumkan awal bulan lalu.
Keyword : Hari Raya IduladhaIduladhaArab Saudi