Selasa, 07/07/2020 20:48 WIB
Riyadh, Jurnas.com - Putra Mahkota Arab Saudi, Mohammed Bin Salman (MBS) mendesak Kanada untuk mengekstradisi mantan perwira tinggi intelijen Saudi, Saad Al-Jabri.
Menurut surat kabar Kanada the Globe and Mail, Al-Jabri memegang jabatan intelijen terbaik di bawah Pangeran Mahkota Mohammed Bin Nayef dan tinggal di Toronto sejak kudeta istana 2017 di Riyadh.
Arab Saudi berusaha agar Al-Jabri ditangkap dengan mengeluarkan perintah "pemberitahuan merah" melalui Interpol, organisasi kerjasama internasional untuk polisi, pada akhir 2017. Pada 2018, delegasi Arab Saudi yang berkunjung juga mendesak Kanada untuk mengekstradisinya.
Pemerintah Kanada belum mengomentari masalah ini. Juru bicara Departemen Kehakiman Kanada mengatakan dalam pernyataan bahwa permintaan ekstradisi bersifat rahasia.
DPR Dukung Strategi Mitigasi Kemenag Wujudkan Haji Ramah Lansia di 2024
RI-Saudi Cek Kesiapan Layanan Fast Track di Surabaya dan Solo
Anggota DPR: Perlu Ada Perubahan Regulasi untuk Akomodir Umrah Backpacker
"Kami tidak dapat mengomentari keberadaan permintaan ekstradisi untuk individu-individu tertentu sampai permintaan tersebut diumumkan kepada publik oleh pengadilan," katanya.
Dalam beberapa bulan terakhir, Salman juga meningkatkan tekanan pada kerabat Al-Jabri, menahan anak-anak dewasanya, untuk memaksanya kembali ke kerajaan.