Covid-19 Meningkat, Israel Kembali Perketat Pembatasan Aktivitas Warga

Selasa, 07/07/2020 07:45 WIB

Jakarta, Jurnas.com - Israel memberlakukan kembali serangkaian pembatasan untuk memerangi lonjakan infeksi covid-19, termasuk penutupan segera bar, ruang olahraga, dan ruang acara.

Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mengatakan Israel harus membalik arah untuk menghindari kuncian yang lebih luas yang dapat melumpuhkan ekonominya, di mana pengangguran hanya di atas 20%. Bank of Israel pada hari Senin memperkirakan kontraksi ekonomi 6%.

“Pandemi menyebar dan Itu meningkat tajam setiap hari, bertentangan dengan apa yang kami inginkan, jejak pasien yang sakit kritis, ”kata Netanyahu dilansir Middleeast, Selasa (07/07).

Pengumuman pemerintah mengatakan bahwa selain menutup bar, klub malam, gimnasium, ruang acara dan acara budaya, jumlah pengunjung di restoran akan dibatasi hingga 20 di dalam ruangan dan 30 di luar ruangan.

Kehadiran di sinagoga dibatasi di 19 jemaah, dan bus akan diizinkan untuk mengangkut hingga 20 penumpang.

Setelah membuka kembali sekolah, pantai, dan bisnis pada Mei lalu, Israel telah dilanda oleh peningkatan tajam dalam infeksi.

Epidemiolog Hagai Levine mengatakan Israel tidak mempersiapkan diri dengan baik sehari setelah dikurung.

"Pengalaman Israel harus menjadi pelajaran bagi semua negara: Anda tidak dapat berpindah dari satu ekstrem ke ekstrem, dari penguncian total ke penghapusan pembatasan yang cepat dan menyeluruh tanpa perencanaan yang tepat," kata profesor di Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Ibrani-Hadasdah.

“Kita harus bertindak berdasarkan data dan fokus pada populasi berisiko tinggi, pusat gempa dan kegiatan khusus di mana risiko penularan tinggi. Coronavirus akan bersama kita untuk waktu yang lama. Ini adalah maraton, bukan lari cepat, ”kata Levine.

Di Israel, lebih dari 30.000 orang telah dites positif virus corona baru dan 332 telah meninggal.

Para pejabat Palestina di Tepi Barat yang diduduki memberlakukan penutupan penuh pada hari Jumat ketika kasus-kasus di sana melonjak. Secara keseluruhan, hampir 4.300 kasus dan 16 kematian telah dilaporkan di Tepi Barat, dan 72 kasus dan satu kematian di Gaza.

TERKINI
Jessica Alba Jadi Komando Pasukan Khusus di Trigger Warning Tinggalkan Dunia Modeling, Bella Hadid Ungkap tak Perlu Pasang Wajah Palsu Pangeran William Beri Kabar Terbaru tentang Kesehatan Kate Middleton Hati-hati, Meski Marah Cuma 8 Menit Bisa Berisiko Kena Serangan Jantung