Poktan Banjarnegara Genjot Produksi dengan Padi Hibrida

Jum'at, 26/06/2020 16:14 WIB

Banjarnegara, Jurnas.com - Merespons arahan Presiden Jokowi, agar tidak terjadi krisis pangan, Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo meminta kepada seluruh penyuluh pertanian dan petani di Indonesia agar segera melakukan percepatan tanam padi dan jagung.

“Kita harus bekerja lebih keras, lebih terpadu dan gotong royong agar pangan rakyat terjamin. Krisis pangan tidak boleh terjadi di Indonesia, kita hadapi dengan kerja keras dan semangat pantang menyerah," kata Syahrul

“Saya mengajak seluruh insan pertanian untuk menghadapi tantangan tersebut dengan dua langkah konkret, yaitu dengan penanaman yang lebih cepat dan momentum penyaluran sarana dan prasarana yang tepat. Diharapkan kerja sama dengan berbagai pihak lebih intens agar semua dapat berjalan dengan baik,” tegas Syahrul.

Guna menjamin ketersediaan beras nasional, Kelompok Tani (Poktan) Ngudi Tani Rejeki Desa Wanacipta Kecamatan Sigaluh Kabupaten Banjarnegara Jawa Tengah melakukan Gerakan Olah Tanah dan Tanam (GPOT).

Dengan percepatan tanam padi diharapkan menjadi momentum tepat untuk meningkatkan produksi pangan nasional dan menjadi jawaban dan solusi konkrit dalam menghadapi ancaman krisis pangan yang melanda dunia.

Benih padi yang di tanam oleh Poktan Ngudi Tani Rejeki adalah jenis hibrida. Varietas ini diharapkan mampu mendongkrak produktivitas beras secara nyata.

"Bertanam padi hibrida merupakan salah satu teknologi pemuliaan tanaman yang dapat digunakan sebagai alternatif peningkatan produktivitas padi nasional, pemanfaatan keunggulan sifat turunan (F1) akan menghasilkan potensi hasil yang lebih tinggi hingga 15 -20% dibanding padi inbrida atau jenis lainnya," jelas Koordinator penyuluh pertanian di Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Kecamatan Sigaluh,  Puji Rahayu.

Ketua Poktan Ngudi Rejeki, Suratmin mengatakan, setelah diadakan penyuluhan tentang teknologi padi hibrida, kelompoknya sangat tertarik dan mencoba menanam. "Kami yakin hasil dari penanaman padi varietas hibrida kali ini lebih baik dan produksivitas meningkat," katanya.

PPL yang mendampingi petani di Desa Wanacipta, Sudarti mengatakan akan terus mendampingi petani di masa new normal, apalagi tanam kali ini menggunakan varietas hibrida, mereka harus terus didampingi dalam aplikasi teknologinya agar hasilnya nanti bisa sesuai yang diharapkan.

Sementara itu, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian, Dedi Nursyamsi, juga mengatakan bahwa pangan adalah masalah yang utama dan menentukan hidup matinya suatu bangsa, di mana petani harus tetap semangat tanam, olah, dan panen.

"Hal ini membuktikan pertanian tidak pernah berhenti di tengah wabah Covid-19, kepada para penyuluh pertanian diharapkan untuk tetap bekerja mendampingi para petani,” tegas Dedi.

TERKINI
Richie Sambora Harus Berlutut ke Jon Bon Jovi agar Livin` on a Prayer Dimasukkan ke Album Lagi Bucin, Dua Lipa Peluk Mesra Callum Turner di Jalanan Berkarier Sejak Muda, Anne Hathaway Sering Alami Stres Kronis Gara-gara Tuntutan Pelecehan Seksual, Lady Gaga Batalkan Pesta Lajang Adiknya