Trump Nekat Kunjungi Arizona

Rabu, 24/06/2020 07:20 WIB

Washington, Jurnas.com - Presiden -decoration:none;color:red;">Amerika Serikat (AS), -decoration:none;color:red;">Donald Trump mendarat di Arizona pada Rabu (23/6). Ia diperkirakan akan menggembar-gemborkan pembangunan dinding perbatasan meskipun kasus virus corona meningkat di negara bagian.

Trump, yang menang tipis Arizona pada 2016, berusaha mempertahankan suaranya di negara bagian itu saat jajak pendapat menunjukkan presiden Republik membuntuti Demokrat Joe Biden, dan Senator Republik Martha McSally juga di belakang penantang Demokrat Mark Kelly.

Trump dijadwalkan memperingati 200 mil tembok di perbatasan AS dengan Meksiko selama kunjungan resminya. Membangun tembok adalah janji kunci kampanye Trump 2016 yang membantu mendorongnya ke Gedung Putih.

Kemudian, di Phoenix, Trump akan bertemu dengan orang-orang muda di Gereja Dream City.

Pasangan Melania itu juga bergantung pada dukungan orang Kristen evangelis untuk kekuatan politiknya dan menggembar-gemborkan pembukaan kembali gereja, meskipun ada kekhawatiran tentang penyebaran virus di antara pertemuan kelompok besar.

Perjalanan itu merupakan yang ketiga kalinya Trump tahun ini ke Arizona, yang mencatat kasus virus corona lebih dari 3.500 pada Selasa (23/6). Negara bagian juga melihat catatan rawat inap, merekam pasien dalam perawatan intensif, dan mencatat jumlah pasien dengan ventilator.

Trump dan penasihatnya sebagian besar telah menepis kekhawatiran tentang mengadakan acara kampanye karena virus terus menyebar di beberapa bagian -decoration:none;color:red;">Amerika Serikat.

Kampanye Trump di Tulsa, Oklahoma pada Sabtu (20/6) membawa ribuan orang ke arena melawan saran dari para profesional kesehatan, dan beberapa anggota staf kampanyenya yang ada di sana telah dinyatakan positif virus.

Biden menyebut kunjungan Trump gegabah ketika Arizona melewati 50.000 kasus yang dikonfirmasi dan 1.300 kematian terkait dengan COVID-19, penyakit yang disebabkan oleh virus.

"Namun sekali lagi, alih-alih melakukan kerja keras yang diperlukan menyelesaikan kesehatan masyarakat dan krisis ekonomi yang dihadapi Amerika, Trump tetap fokus pada `dinding` yang mahal, tidak efektif, dan boros `di Perbatasan Selatan kami," katanya dalam sebuah pernyataan.

TERKINI
Militer Israel Serukan Palestina untuk Mengevakuasi Warga Sipil Rafah Israel Menggerebek Kantor Al Jazeera setelah Perintah Penutupan Stasiun TV Lokalnya Israel Serang Rafah usai Hamas Mengaku Bertanggung Jawab atas Serangan Roket Mematikan BKSAP DPR Sampaikan Urgensi Diplomasi Parlemen di Kuliah Umum Magang Merdeka