KNKT Sarankan Partisi Pelindung Penumpang Ojol Lebih Aerodinamis

Kamis, 11/06/2020 20:51 WIB

Jurnas.com-JAKARTA – Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) menyarankan agar partisi atau perisai pelindung Ojek Online (Ojol) lebih aerodinamis.

Partisi tersebut berfungsi untuk meminimalisir dan mencegah penularan Covid-19.

KNKT melihat masih perlu penyempurnaan lebih lanjut dari model partisi yang ada sekarang, agar manfaat yang inginkan dari dapat tercapai dengan baik.

“Jangan sampai maksudnya baik untuk melindungi kesehatan penumpang dari Covid-19, tetapi justeru hasilnya malah tidak baik,” kata Ketua KNKT Soerjanto Tjahjono kepada Jurnas.com di Jakarta, Kamis (11/6 /2020).

Menurut Soerjanto, model perisai pelindung yang sudah dikenalkan dan diuji coba oleh perusahaan aplikasi Ojol seperti Gojek malah bisa tidak aman untuk penumpang. Sebab, dengan model atau desain perisai sekarang dapat menimbulkan turbulensi atau angin kulakan di belakang pengemudi Ojol. Turbulensi atau putaran angin tersebut dapat langsung masuk ke hidung penumpang di belakang.

“Sehingga kalau ada udara tercemar di depan, seperti pengemudi Ojol batuk atau bersin, virusnya menyebar ke belakang dan terisap oleh penumpang,” katanya.

Maka untuk memperbaiki kekurangan atau kelemahan perisai pelindung tersebut, KNKT menyarakan agar model atau desain perisai pelindung bagi penumpang Ojol diperbaiki agar lebih aerodinamis.

Menurutnya, hari ini, KNKT bersama Ditjen Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan serta para operator aplikasi Ojol telah bersepakat untuk memperbaiki model atau desain perisai pelindung tersebut.

“Kami juga melibatkan akademisi dan pakar dari beberapa perguruan tinggi seperti ITB dan yang lainnya agar menghasilkan sebuah perisai pelindung yang lebih aman bagi penumpang Ojol,” kata Soerjanto.

Menurutnya, dari beberapa masukan para pakar tersebut ternyata bisa dibuat perisai pelindung yang angin terbulensinya di belakang penumpang, bukan di belakang pengemudi seperti sekarang. Dengan demikian putaran angin tersebut tidak terhisap oleh penumpang.

Model atau desain seperti ini yang oleh KNKT dan Ditjen Perhubungan Darat direkomendasikan kepada perusahaan aplikasi Ojol untuk dibuat dan diujicobakan.

“Mudah-mudahan dalam satu atau dua minggu ke depan prototipenya sudah jadi dan bisa diuji coba,” ujar Soerjanto.

Mulai minggu ini Gojek melakukan uji coba penggunaan sekat atau perisai pelindung  untuk meminimalisasi penyebaran virus melalui droplet.

Sebelumnya, sekat pelindung juga telah dipasangkan pada armada roda-empat GoCar.

“Setelah uji coba ini, kami akan meneruskan masukan yang kami dapat di lapangan

dari mitra driver maupun penumpang. Sehingga nantinya, tercipta suatu standar yang benar-benar mampu menjawab kebutuhan riil ditinjau dari aspek kesehatan, maupun keamanan dan kenyamanan saat berkendara di jalan,” kata Shinto Nugroho Chief of Public Policy and Government Relations Gojek.

TERKINI
Dasco Pastikan Daftar Kabinet Prabowo-Gibran yang Beredar Tidak Benar Dunia Alami Krisis Guru, Ini Saran PGRI ke Pemerintah Genjot Penjualan di China, Toyota Gandeng Tencent Toyota Kenalkan Dua Varian Mobil Listrik untuk Pasar China