Petani Lampung Siap Tanam Padi 600 Hektare di Musim Tanam Gadu

Kamis, 11/06/2020 12:06 WIB

Lampung, Jurnas.com - Usai musim tanam rendeng, para petani di Kecamatan Sidomulyo, Lampung Selatan,Provinsi Lampung langsung tancap gas untuk kembali menanam padi. Lahan seluas 600 hektare di kecamatan setempat pada musim tanam gadu sudah di tanami padi, sedangkan sekitar 92 hektare lainnya ditanami palawija.

Para petani optimis, musim tanam gadu tahun ini mendapatkan hasil panen berlimpah. Sebab, intensitas hujan masih tinggi meskipun sudah masuk musim kemarau. "Curah hujan masih tinggi, meskipun sudah masuk musim kemarau," kata Watijo, salah seorang petani setempat.

Saat ini para petani sudah melakukan persiapan lahan untuk tanam, persemaian benih, bahkan sebagian sudah tahap penanaman. "Varietas padi yang kebanyakan dipilih petani adalah varietas Ciherang," tambah Watijo.

Sementara itu Penyuluh Kostatani Sidomulyo Didik Deki Setiawan menjelaskan lahan sawah seluas 600 hektare dari 1.693 hektare sudah ditanami padi di musim tanam gaduh tahun ini.

"Musim tanam gaduh tahun ini baru dimulai. Hampir sebagian besar lahan sawah di Kecamatan Sidomulyo akan ditanami padi pada musim tanam gaduh tahun ini. Sisanya ditanami tanaman lain. Salah satunya adalah cabai," ungkap Didik.

Penyuluh sejak awal sudah mendorong petani lakukan percepatan tanam, mengingat prediksi BMKG puncak musim kemarau terjadi pada awal bulan Agustus mendatang. "Seluruh penyuluh di wilayah kami sudah melakukan sosialisasi ke petani," ujar Dedi.

Didik juga menyampaikan bahwa petani juga melakukan pertanaman jagung di lahan perkebunan seluas 92 hektare. "Semangat petani di Kecamatan luar biasa, mereka ingin berkontribusi untuk mejaga ketahanan pangan ditengah wabah COVID-19 di Indonesia," ungkap Didik.

Menteri Pertanian (Mentan), Syahrul Yasin Limpo mengatakan, pertanian saat ini tidak bisa diolah dengan cara yang biasa. Namun harus dikerjakan dengan cara lain yang luar biasa.

"Seluruh insan pertanian harus siap menghadapi tantangan dengan dua langkah konkret, yaitu dengan penanaman yang lebih cepat dan momentum penyaluran sarana dan prasarana yang tepat. Kerja sama dengan berbagai pihak lebih intens agar semua dapat berjalan dengan baik," kata Syahrul.

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP), Dedi Nursyamsi menambahkan bahwa masalah pangan adalah masalah yang sangat utama, hidup matinya suatu bangsa.

"Saat ini pejuang melawan COVID-19 bukan hanya dokter, perawat dan tenaga medis tapi juga seluruh insan pertanian yang bahu membahu menyediakan pangan bagi seluruh masyarakat. Sektor oertanian tidak boleh berhenti apapun yang terjadi," tutur Dedi.

TERKINI
Perang Epik Rebutan Kilang Anggur, Brad Pitt dan Angelina Jolie Saling Menuduh Milla Jovovich Ungkap Dirinya Pernah Jadi Baby Sitter Anak-anak Bruce Willis dan Demi Moore Akhirnya Britney Spears Benar-benar Bebas dari Ayahnya Setelah Konservatori Usai 2 Tahun Lalu Scarlett Johansson Dampingi Suaminya Colin Jost Jadi Penghibur di Gedung Putih