BI Yakini Rupiah Bakal Terus Menguat

Jum'at, 05/06/2020 18:05 WIB

Jakarta, Jurnas.com - Nilai tukar Rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) terus tunjukkkan tren penguatan hingga tembus di bawah level Rp14.000 per dolar AS.

Gubernur Bank Indonesia Perry warjiyo mengatakan, Rupiah masih undervalue. Bahkan akan terus berpotensi menguat.

"Ke depannya Rupiah masih berpotensi menguat," ujarnya dalam telekonferensi, Jakarta, Jumat (5/6/2020).

Dirinya menjelaskan, Rupiah yang masih undervalue dan berpotensi menguat setelah melihat dari indikator premi risikonya. Di mana, premi risikonya sudah menurun namun masih belum kembali seperti sebelum wabah virus Corona atau Covid-19.

"Indikator premi risiko yang saya sebut CDS (credit default swap) itu sekarang kurang lebih 126," ujarnya.

Dirinya menjelaskan, CDS Indonesia tertinggi sempat menyentuh level 245. Akan tetapi, sebelum wabah, CDS Indonesia berada di level 66-68.

"Sehingga premi risiko tentu saja jika melihat pasca Covid-19 insya Allah akan lebih rendah 126, dan dengan premi risiko ini akan mendukung nilai tukar rupiah menguat potensi akan ada, insya Allah," ujarnya

Sebelumnya, Nilai tukar Rupiah saat ini sudah menembus di bawah level Rp14.000 per USD. Rupiah berada di kisran Rp13.900-an per USD.

"Nilai tukar rupiah Alhamdulillah sore ini sudah tembus di bawah Rp14.000 per USD, ini adalah rahmat Allah SWT, doa yang maha kuasa bagi kita semua," ujar Perry.

 

TERKINI
Taylor Swift Sedih Tinggalkan Pacar dan Teman-temannya untuk Eras Tour di Eropa Komisi I DPR: Pemerintah Perlu Dialog Multilateral Redam Konflik di Timur Tengah Album Beyonce Cowboy Carter Disebut Layak Jadi Album Terbaik Grammy 2025 Ryan Gosling Bikin Aksi Kejutan ala Stuntman The Fall Guy di Universal Studios