Jaga Pangan Keluarga, Penyuluh Pertanian Kaltara Genjot Petani Manfaatkan Pekarangan

Kamis, 04/06/2020 13:32 WIB

Jakarta, Jurnas.com - Menteri Pertanian (AS) Syahrul Yasin Limpo mengatakan, salah satu langkah strategis yang dilakukan sebagai antisipasi pemenuhan pangan di tengah Pandemi adalah dengan mengoptimalkan pekarangan pangan untuk menjaga ketahanan pangan.

Mentan SYL menekankan agar memanfaatkan setiap jengkal tanah kosong untuk ditanami berbagai komoditas pangan, seperti umbi-umbian, sayuran, dan buah-buahan. Pekarangan harus dioptimalkan sebagai lumbung pangan hidup untuk memenuhi kebutuhan pangan rumah tangga.

"Ini momentum kita memproduksi pangan dari pekarangan sendiri, artinya akan membentuk kemandirian pangan bagi tiap-tiap rumah tangga, sehingga kebutuhan pangan dapat terpenuhi dari pekarangan," kata Syahrul.

Mentan juga menambahkan bahwa komoditas pangan yang ditanam di pekarangan juga relatif lebih singkat masa tanamnya untuk kemudian dipanen. Proses penanaman dan pemanenan juga lebih mudah. Hal ini merupakan keunggulan bertanam dari pekarangan sendiri.

Senada dengan hal tersebut Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Dayan Manusia Pertanian (BPPSDM), Dedi Nursyamsi mengatakan dalam kondisi seperti sekarang ini, pemanfaatan lahan pekarangan benar-benar dirasakan manfaatnya.

Menurutnya, ketahanan pangan bukan saja tentang kecukupan bahan pangan, namun juga menyangkut kemampuan memproduksi sendiri bahan pangan dengan memanfaatkan sumber daya lokal.

"Kalau ini (pekarangan pangan) kita optimalkan, ketahanan pangan di Indonesia akan berkelanjutan. Kegiatan ini memicu masyarakat mandiri dan berpendapatan sehingga secara lestari bisa menanam kembali serta bisa menjadi sumber pendapatan ekonomi mereka, itu yang penting," kata Dedi.

Kementan telah mengembangkan Pekarangan Pangan Lestari (P2L) yang tersebar di seluruh Indonesia dan pada Tahun 2020, P2L berada di 3.876 lokasi di seluruh Indonesia.

Salah satu kelompok tani yang merasakan manfaat dari pekarangan untuk memenuhi kebutuhan pangan adalah Kelompok Wanita Tani (KWT) Subur Lestari yang berlokasi di Desa Salim Batu, Kecamatan Tanjung Palas Tengah, Kabupaten Bulungan, Kalimantan Utara.

Ketua KWT Subur Lestari, Raihana menuturkan sangat merasakan manfaat dari kegiatan ini, terutama di masa pandemi Covid-19. Dengan tetap mematuhi protocol kesehatan, mereka tetap giat beraktivitas untuk bertanam aneka tanaman hortikultura dan rimpang di pekarangan masing masing.

Mereka sudah merasakan manfaatnya salah satunya menghemat pengeluaran kebutuhan pangan setiap hari. Bersama dengan 30 orang anggota KWT, ia mengelola lahan demplot, mulai dari melakukan pembibitan, penanaman, pemeliharaan, hingga panen pascapanen dan pemasaran. Mereka pun mendapat pendampingan dari Penyuluh Pertanian Lapangan, Ardi Wiranata.

"Penyuluh Pertanian Lapangan kerap datang untuk melakukan penyuluhan terkait pemanfaatan pekarangan dan pembinaan kelompok," ungkap Raihana.

Kami menanam aneka sayur dan umbi umbian diantaranya ubi, singkong, talas, kunyit, Terong, sawi, cabai rawit, bayam, dan pitcai yang pengelolaannya mudah dan cepat panen sehingga bisa langsung dimanfaatkan," tambahnya.

Penyuluh Pertanian Ardi Wiranata menyebutkan meskipun anggota KWT tetap berada di rumah, namun tetap produktif dan justru dapat membantu perekonomian di sekitarnya. Pemanfaatan lahan pekarangan secara optimal akan meringankan kebutuhan masyarakat itu sendiri. Apalagi di tengah wabah Covid-19 seperti sekarang.

"Menanam umbi umbian di pekarangan bisa menambah kebutuhan pangan keluarga, dan hasil panen yang dipetik selain mencukupi kebutuhan anggota keluarga, juga diberikan kepada keluarga yang bukan anggota kelompok. Ada juga yang dijual, bisa menambah pendapatan keluarga," tutup Ardi

TERKINI
Sinergi Kementan-Kodim 1910 Malinau Tingkatkan Produksi dengan Perluas Areal Tanam Baru Kejagung Bakal Sita Aset Sandra Dewi Jika Terima Uang Korupsi Timah KPK Nonaktifkan Dua Rutan Buntut Kasus Pungli KPK Sita Rp48,5 Miliar Terkait Suap Bupati Labuhanbatu