Selasa, 02/06/2020 20:33 WIB
Caracas, Jurnas.com - Presiden Venezuela, Nicolas Maduro mengumumkan niatnya melakukan kunjungan resmi ke Iran segera untuk menandatangani sejumlah perjanjian kerja sama, termasuk yang terkait dengan energi dan pertahanan.
"Saya akan segera pergi ke Iran segera setelah kondisi epidemiologis memungkinkan kami untuk berpartisipasi dalam komite pemerintah tingkat tinggi Iran-Venezuela," kata Maduro di Twitternya.
Tujuan kunjungan itu kata Maduro untuk menandatangani perjanjian dan dokumen tentang kerja sama di bidang energi, keuangan, militer , pertanian, teknologi, dan ilmiah, serta di bidang perawatan kesehatan.
Langkah ini dilakukan di tengah hubungan yang berkembang antara kedua negara, keduanya terkena sanksi yang diberlakukan AS dengan Iran yang kini telah mengirim lima kapal tanker bahan bakar yang menyediakan bensin yang sangat dibutuhkan.
Tampil Glamor dengan Rambut Pirang, Billie Eilish Merasa Bukan Jati Dirinya
Tampil Glamor dengan Rambut Pirang, Billie Eilish Merasa Bukan Jati Dirinya
Menteri Luar Negeri Iran Meremehkan Tetapi Tetap Selidiki Serangan Pesawat Tak Berawak
Menurut PressTV, kapal tanker kelima dan terakhir di armada sudah memasuki perairan teritorial Venezuela dan dikawal oleh militer Venezuela.
Dalam sebuah wawancara dengan Al-Mayadeen, pemimpin Venezuela itu juga memuji peran Hizbullah yang didukung Iran di Lebanon dan mengatakan yakin bahwa gerakan itu, yang memiliki kehadiran mapan di negara Amerika Selatan, siap untuk membela Venezuela jika memang diserang.
Pada bulan April, dilaporkan bahwa Maduro menunjuk mantan wakil presiden Tareck El Aissami, yang dituduh sebagai pendukung Hezbollah, menteri perminyakan.
Pendahulu Maduro, mendiang Presiden Hugo Chavez menjalin hubungan dekat dengan Teheran dan mengunjungi Iran pada beberapa kesempatan. Maduro mengunjungi Presiden Iran Mahmoud Ahmadinejad pada 2008 sebagai menteri luar negeri Venezuela. (Memo)