Sisa Stok Beras Irak Hanya 190.000 Ton

Senin, 01/06/2020 06:30 WIB

Baghdad, Jurnas.com - Kementerian Perdagangan (Kemendag) Irak mengatakan, persediaan beras nasional untuk program penjatahan makanan tinggal sekitar 190.000 ton. Irak sendiri membutuhkan sekitar 1-1,25 juta ton beras per tahun untuk mendukung program tersebut.

Pada Maret, Kemendag Iran memohon uang dari anggaran negara untuk membangun persediaan strategis gandum dan beras selama tiga bulan ketika Irak bergulat dengan penyebaran virus corona baru.

Kemendag kembali menyerukan untuk lebih banyak dana Menurunya, alokasi itu sangat penting, meskipun kesulitan dengan anggaran, karena banyak warga Irak berjuang untuk menyediakan makanan sehari-hari karena kondisi ekonomi yang sulit di tengah krisis virus corona.

Irak, pembeli utama gandum dan beras Timur Tengah, secara politis macet setelah mantan Perdana MenteriIrak, Adel Abdul Mahdi digulingkan oleh protes antikorupsi nasional, menghambat upaya untuk mendapatkan anggaran negara yang disetujui sebelum dimulainya tahun kalender.

Dewan biji-bijian Irak, yang berada di bawah Kemendag, mengadakan tender internasional reguler untuk mengimpor gandum dan beras untuk program penjatahan, yang juga mencakup minyak goreng, tepung dan gula. (Arab News)

TERKINI
Luhut Tegaskan Tanpa Nikel RI Pasar Mobil Listrik Amerika Terpuruk KPK: Kuasa Hukum Gus Muhdlor Kirim Surat Penundaan Pemeriksaan DPR Dukung Rencana Jokowi Bentuk Satgas Pemberantasan Judi Online KPK Sebut Nilai Gratifikasi Eks Bupati Probolinggo Rp149 miliar