Syahrul Yasin Limpo Minta Kepala Daerah Sinergikan Program dengan Kementan

Jum'at, 29/05/2020 15:15 WIB

Jakarta, Jurnas.com - Menteri Pertanian (Mentan), Syahrul Yasin Limpo melepas jagung hasil panen program Tanam Jagung Panen Sapi (TJPS) sebanyak tiga kontainer untuk dikirim ke Surabaya saat mengunjungi Kabupaten Kupang untuk meninjau pertanaman jagung, Jumat (29/5).

Dalam kesempatan yang sama, ia meninjau Toko Tani Indonesia Center (TTIC) dan penyerahan bantuan 40 unit handtraktor kepada Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat di Desa Manusak, Kecamatan Kupang.

Syahrul mengatakan, maju mundurnya suatu daerah ditentukan kepada daerahnya. Sebab, kebijakan dan program pemerintah pusat yang dijalankan melalui Kementerian Pertanian dapat berjalan optimal, jika pemerintah daerah dapat mensinergikan kebijakannya.

"Kita punya agenda cukup, kita punya riset cukup, selanjutnya manajemen agendanya harus main melalui kebijakan-kebijakan pemerintah, kelembagaan-kelembagaan masyarakat dihidupkan termasuk kelembagaan pertanian yang ada," ujar Syahrul.

Syahrul menegaskan dalam melakukan usaha pertanian untuk mendapatkan hasil yang optimal yakni cuaca harus diperhitungkan. Dengan demikiam, managemen airnya harus jalan.

"Dalam suasana pandemi virus corona ini, bisa jadi krisis ekonomi berlangsung makan waktu lama dan tumpuan perdagangan yang bisa jalan yaitu pertanian. Itu yang harus selalu didorong terus jangan sampai berhenti," tegasnya.

Sementara itu, Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat mengatakan, permasalahan yang ada di NTT adalah manajemen air. Pemerintah Provinsi NTT sudah merencanakan dengan baik, sehingga tahun depan seluruh sungai yang ada disiapkan untuk dibuatkan dam di samping sungai itu.

"Dengan demikian, lahan-lahan yang kosong kami akan masuk dengan alat berat untuk membuat lahan yang baik agar kami bisa tanam pada musim kemarau nanti," kata Viktor.

"Kami bersyukur atas kehadiran Mentan (Syahrul Yasin Limpo, Red) di situasi sulit begini. Sebab dapat memberikan energi dan semangat buat petani untuk mengerjakan seluruh potensi yang dimiliki," ujarnya.

Lebih lanjut Viktor menuturkan manajemen air melalui pembuatan dam tersebut akan dijadikan sebagai pilot project sebuah transformasi budaya tanam NTT. Jika ini berhasil maka ini memberikan sebuah keyakinan energi positif untuk menatap masa depan.

"Saya selalu bilang tidak ada lahan tidur, yang tidur itu orangnya, kalau gubernur tidur, bupati tidur, kepala dinas tidur itu pasti lahannya tidur. Tapi kalau gurbenurnya lompat kiri kanan, bupatinya lompat kiri kanan kepala dinas apalagi itu berarti semangat yang luar biasa," tegasnya.

Kemudian, Viktor berharap nantinya seluruh suplay chain tidak datang dari luar supaya bisa memberikan nilai tambah. Sebab, walaupun alam NTT itu indah tapi suplay chainnya datang dari luar maka daerah itu akan tetap miskin.

"Karena itu kami berharap pertanian satu-satunya suplay chain yang dapat diandalkan untuk membangun pariwisata," tandasnya.

Direktur Jenderal Tanaman Pangan Suwandi yang juga hadir dalam kunjungan tersebut mengatakan bahwa Kementan tahun ini memberikan dukungan bantuan untuk provinsi NTT.

Terkait tanaman pangan alokasi tahun ini bantuan benih padi 50 ribu hektar, bantuan benih jagung 42.500 hektar, kedelai 3.000 hektar, pengembangan pangan alternatif 2.840 hektare, ubi kayu 500 hektar dan alsintan pascapanen 117 unit.

"Untuk pengembangan pangan alternatif, sesuai arahan Mentan (Syahrul Yasin Limpo, Red) bahwa mulai digalakkan kembali pengembangan pangan di luar beras seperti umbi-umbian, jagung dan tanaman serealia lain," tuturnya.

"Terutama di NTT ini potensial untuk dikembangkan jagung dan sorgum, supaya bisa memperkaya pangan alternatif kita," sambungnya.

TERKINI
Richie Sambora Harus Berlutut ke Jon Bon Jovi agar Livin` on a Prayer Dimasukkan ke Album Lagi Bucin, Dua Lipa Peluk Mesra Callum Turner di Jalanan Berkarier Sejak Muda, Anne Hathaway Sering Alami Stres Kronis Gara-gara Tuntutan Pelecehan Seksual, Lady Gaga Batalkan Pesta Lajang Adiknya