Brahman Sejahtera, Contoh Korporasi Peternakan yang Sukses

Selasa, 26/05/2020 16:24 WIB

Jakarta, Jurnas.com - Kementerian Pertanian (Kementan) sudah membentuk korporasi peternakan. Tujuannya ialah untuk mentransformasi kawasan pertanian termasuk peternakan menjadi lebih berorientasi bisnis.

Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (Dirjen PKH), I Ketut Diarmita mencatat sudah ada lima percontohan korporasi petani, salah satunya adalah korporasi peternak sapi potong Brahman Sejahtera di Subang yang berbentuk koperasi.

Ia menyebutkan, korporasi peternak sapi potong Brahman Sejahtera memiliki sistem pengembangan kawasan peternakan terpadu yang mengintegrasikan subsistem hulu, budi daya dan pascapanen, dengan pengolahan dan pemasaran, serta subsistem penunjangnya.

Lebih lanjut, Ketut menuturkan bahwa korporasi peternak sapi potong Brahman Sejahtera terbentuk dari tiga sentra peternakan rakyat (SPR) Sapi Potong, yakni SPR Cinagarbogo, SPR Kasaliang dan SPR Sagalapanjang.

Sebagai unit usaha, Koperasi Brahman Sejahtera beroperasi di 66 desa di 16 kecamatan dengan jumlah anggota peternak sebanyak 1.834 orang yang tergabung dalam 117 kelompok.

Usaha Koperasi Brahman Sejahtera

Direktur Pengolahan dan Pemasaran Hasil Peternakan, Fini Murfiani menuturkan, Brahman Sejahtera memiliki beberapa unit usaha yang berkembang, yaitu usaha budidaya sapi potong, pengolahan pakan konsentrat sapi potong, pengolahan pupuk organik dan pengembangan hijauan pakan ternak.

Ia menyebutkan, unit usaha budidaya sapi potong terdiri atas pembiakan dan penggemukan dengan jumlah populasi sebanyak 2.705 ekor yakni dari jenis Sapi Peranakan Ongole (PO), Limousin, Simental dan Brahman. Usaha budidaya ini didukung juga unit usaha pengolahan pakan konsentrat dengan kemampuan produksi sebanyak 4 ton per hari.

"Pakan konsentrat ini selain untuk memenuhi kebutuhan anggota, juga untuk peternak mitra di Kabupaten Bandung dan Jabodetabek," jelasnya.

Sementara itu, unit usaha pengolahan pupuk organik Koperasi Brahman Sejahtera mampu memproduksi pupuk sebanyak 500 kg perhari dengan harga jual Rp 700 per kg.

Fini menilai bahwa usaha pupuk organik ini potensial untuk dikembangkan, karena baru 20% limbah hasil usaha sapi potong yang diolah. "Pupuk organiknya sudah mendapatkan sertifikat organik yang diterbitkan oleh Indonesian Organic Farming Certification (In Office), sehingga banyak yang berminat," ujar Fini.

Adapun unit usaha hijauan pakan ternaknya memiliki kapasitas produksi 15 ton per hari. Dalam upaya pengembangan usaha hijauan pakan ini, mereka akan bekerjasama dengan PT. Rajawali Nusantara Indonesia (RNI) yang bergerak di bidang usaha perkebunan tebu, dengan optimalisasi pemanfaatan lahan perkebunan.

Koperasi Brahman Sejahtera juga melakukan pelayanan investasi dan magang serta pelatihan. Beberapa kerjasama yang sudah dilakukan antara lain dengan PT. Dahana, KPP Pratama Subang, PLUT KUKM Subang, PT. BISI, PT CMN, Perkumpulan Minyak Sapi dan Bank Indonesia. Pelayanan investasi antara lain melayani investor perorangan untuk berinvestasi bisnis sapi potong di Koperasi Brahman Sejahtera.

Dalam pengembangannya, Koperasi Brahman Sejahtera juga didampingi oleh PT. Bank Rakyat Indonesia (BRI) sebagai PIC core bisnis, yang berperan dalam pembinaan kewirausahaan, penyusunan rencana bisnis, fasilitasi pembiayaan usaha tani, investasi, modal kerja, dan pengembangan pasar, serta melakukan pengawalan yang intensif hingga mandiri dan berkelanjutan.

Dengan sinergi dan visi yang sama, maka pengembangan korporasi peternakan ini benar-benar akan menjadi langkah strategis peningkatan nilai tambah bagi produk produk dalam negeri kita” pungkasnya.

TERKINI
Perang Epik Rebutan Kilang Anggur, Brad Pitt dan Angelina Jolie Saling Menuduh Milla Jovovich Ungkap Dirinya Pernah Jadi Baby Sitter Anak-anak Bruce Willis dan Demi Moore Akhirnya Britney Spears Benar-benar Bebas dari Ayahnya Setelah Konservatori Usai 2 Tahun Lalu Scarlett Johansson Dampingi Suaminya Colin Jost Jadi Penghibur di Gedung Putih