Antisipasi Harga Cabai Jatuh, Ditjen Hortikultura Siapkan Cool Storage

Selasa, 12/05/2020 10:57 WIB

 

Jakarta, Jurnas.com - Direktur Jenderal Hortikultura (Dirjen Hortikultura), Kementerian Pertanian (Kementan), Prihasto Setyanto mengatakan, pihaknya melakukan berbagai upaya untuk menekan jatuhnya harga cabai.

Cabai yang merupakan salah satu dari 11 barang kebutuhan pokok dan penting kini sudah tersedia berlimpah. Sebagian besar wilayah sentra mulai panen raya sejak bulan April lalu dan diprediksi panen berlangsung hingga Juli mendatang.

Melimpahnya hasil panen tersebut ternyata tidak sebanding dengan permintaan pasar saat ini akibat kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di beberapa daerah tujuan pasar. Akibatnya, harga si pedas tersebut jadi lebih murah.

Prihasto mengungkapkan bahwa kondisi saat ini diluar prediksi karna sebelumnya pihaknya sudah mengatur pola tanam dan membuat peringatan dini dalam bentuk data Early Warning System (EWS) yang dikirimkan ke seluruh wilayah setiap bulan.

Namun begitu, Prihasto sudah menyiapkan strategi, di antaranya sistem tunda jual yang sudah disosialisasikan ke Petugas Dinas Pertanian dan Petani Champion cabai di seluruh wilayah sentra sejak awal April.

"Teknisnya Direktorat Jenderal Hortikultura memfasilitasi sewa cool storage di beberapa wilayah yang dapat digunakan petani untuk menyimpan hasil panen petani," kata Prihasto.

"Nanti dijual ketika harga sudah membaik. Kami juga fasilitasi biaya distribusi dari daerah produksi surplus ke daerah minus," tambahnya.

Pria yang akrab disapa Anton itu juga berpesan agar petani lebih cerdas dan tidak kaku dalam berbudidaya. Misalnya, dengan pola budidaya tumpangsari.

"Jadi tidak hanya menanam cabai saja, tapi tumpangsari dengan komoditas lainnya sehingga jika harga cabai jatuh, masih ada pemasukan dari komoditas lain yang masih memberikan keuntungan," ujar Anton.

Tak hanya itu, dalam rangka mendukung program penanganan dampak COVID-19 terhadap kelompok tani, Direktorat Jenderal Hortikultura merelokasi anggaran memfasilitasi bantuan benih hortikultura. Antara lain benih cabai, sayur-sayuran lainya dan benih buah-buahan.

Berdasarkan data EWS  Agustus hingga Oktober mendatang, produksi khususnya untuk aneka cabai diprediksi akan mengalami surplus nasional yang sangat tipis. Hanya sekitar 5 ribu hingga 9 ribu ton pada September-Oktober.

Hasil produksi tersebut dampak dari mulai terjadinya musim kemarau dan menurunnya minat tanam petani karena rendahnya harga yang terjadi saat ini.

"Hal tersebut menjadi perhatian pemerintah. Sehingga dengan kebijakan bantuan benih yang diberikan, kami berharap petani tetap dapat menamam pada bulan Mei-Juni ini sehingga produksi cabai nantinya dapat memenuhi permintaan pasar," ujar Anton.

TERKINI
Perang Epik Rebutan Kilang Anggur, Brad Pitt dan Angelina Jolie Saling Menuduh Milla Jovovich Ungkap Dirinya Pernah Jadi Baby Sitter Anak-anak Bruce Willis dan Demi Moore Akhirnya Britney Spears Benar-benar Bebas dari Ayahnya Setelah Konservatori Usai 2 Tahun Lalu Scarlett Johansson Dampingi Suaminya Colin Jost Jadi Penghibur di Gedung Putih