Lubang Ozon Terbesar Pulih, Tapi Bukan Gegara Covid-19

Jum'at, 01/05/2020 19:27 WIB

Jenewa, Jurnas.com - Penipisan lapisan ozon di Kutub Utara akibat pemanasan global dan perubahan iklim sempat mencapai rekor terbesar pada Maret lalu sejak 2011.

Namun di tengah pandemi virus corona baru (Covid-19), lubang besar tersebut saat ini pulih kembali, sebagaimana laporan Organisasi Meteorologi Dunia (WMO) pada Jumat (1/5).

Dikutip dari Channel News Asia, fenomena musim semi di belahan bumi utara didorong oleh zat perusak ozon yang masih berada di atmosfer, ditambah musim dingin yang sangat dingin di stratosfer.

"Dua faktor ini digabungkan untuk memberikan tingkat penipisan yang sangat tinggi yang lebih buruk daripada yang kita lihat pada 2011. Sekarang kembali normal lagi, lubang ozon telah ditutup," jelas juru bicara WMO Clare Nullis.

Nullis, ditanya apakah lebih sedikit polusi selama pandemi berperan, mengatakan: "Itu sama sekali tidak terkait dengan COVID."

TERKINI
Taylor Swift Sedih Tinggalkan Pacar dan Teman-temannya untuk Eras Tour di Eropa Album Beyonce Cowboy Carter Disebut Layak Jadi Album Terbaik Grammy 2025 Ryan Gosling Bikin Aksi Kejutan ala Stuntman The Fall Guy di Universal Studios Anggota DPR: Larangan Toko Kelontong Beroperasi 24 Jam Bentuk Diskriminasi