Transaksi Politik Jokowi-Megawati di Balik Calon Kepala BIN

Sabtu, 03/09/2016 10:45 WIB

Jakarta - Pencalonan Komjen Pol Budi Gunawan (BG) sebagai calon tunggal Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) dinilai sebagai transaksi politik Presiden Jokowi dengan Ketua Umum PDI Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri.

Penilaian itu disampaikan Pengamat Politik dari Universitas Indonesia, Muhammad Budyatna, kepada Jurnas.com, Jakarta, Sabtu (3/9).

Budyatna mengatakan, ada kompromi politik antara Jokowi dan Megawati di balik pencalonan Wakapolri itu menjadi calon tunggal Kepala BIN. Mengingat, BG adalah salah satu orang kepercayaan Megawati.

"Saya melihat ini (pencalonan BG) ada transaksi politik antara Jokowi dan Megawati," kata Budyatna. (Budi Gunawan Resmi Jadi Calon Kepala BIN

Apa transaksi politik antara Jokowi dan Megawati? Menurutnya, deal politik keduanya terjadi `tukar guling` kepentingan di Pilkada DKI. Jokowi berharap agar PDIP memberikan dukungan kepada Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.

Untuk itu, lanjut Budyatna, Megawati memanfaatkan momentum tersebut untuk menjadikan BG sebagai Kepala BIN.

"Ahok itu kan orang kepercayaan Jokowi, makanya terjadi transaksi. Momentum ini dipakai Megawati untuk menjadikan BG kepala BIN," jelas Budyatna.

Apakah PDIP bakal mendukung Ahok di Pilkada DKI setelah Presiden Jokowi mencalonkan BG sebagai Kepala BIN? Tunggu tanggal mainnya.

TERKINI
Berbeda dengan Berkeley, UCLA Tangani Protes Mahasiswa Pro-Palestina dengan Panggil Polisi KPK: Investasi Fiktif di PT Taspen Mencapai Ratusan Miliar Wujudkan Swasembada, Kementan Gelar ToT Antisipasi Darurat Pangan Nasional Parlemen Vietnam Dukung Pengunduran Diri Ketua di Tengah Upaya anti-Suap