Bill Gates Diduga Manfaatkan Covid-19 untuk Tanam Chip Pelacak

Kamis, 30/04/2020 14:41 WIB

New York, Jurnas.com - Kemurahan hati miliarder Bill Gates dan istrinya Melinda menyumbangkan US$100 juta untuk pandemi virus corona baru (Covid-19), diyakini memiliki agenda khusus.

Dikutip dari Daily Beast yang terbit pada 16 April 2020 lalu, pendiri sekaligus mantan CEO Microsoft tersebut diduga ingin memanfaatkan Covid-19 sebagai momentum untuk memasang chip pelacak pada manusia melalui vaksin.

Dalam laporannya, tokoh pro-Trump dan tamu reguler Gedung Putih Trump "Diamond and Silk" menjadi yang pihak terbaru yang memunculkan teori konspirasi tentang Gates.

Dikatakan, Gates memiliki "agenda" rahasia untuk "memerintah dunia dengan vaksin", karenanya mereka bersumpah untuk tidak menggunakan vaksin Covid-19 yang diproduksi oleh Gates.

"Anda tidak akan membuat orang kulit hitam kelinci percobaan untuk ini di sini, di sini," kata Lynnette Hardaway dari "Diamond" dalam sebuah video.

"Kami tidak akan menjadi eksperimen atau proyek Anda," imbuh Rochelle Richardson dari "Silk".

Diamond and Silk tidak sendirian menyuarakan konspirasi Gates. Koresponden Newsmax Gedung Putih Emerald Robinson pekan lalu mengklaim bahwa Gates ingin menggunakan vaksin untuk melacak orang.

Sementara presenter Fox News, Laura Ingraham yang mengunggah cuitan di Twitter mengungkapkan bahwa Gates dan agen globalis lainnya ingin menggunakan krisis Covid-19 untuk melacak orang. Sementara mantan penasihat Trump Roger Stone menuduh Gates ingin "membuat microchip" orang.

Menurut Daily Beast, Gates telah lama dicurigai oleh kalangan yang skeptis dengan vaksin, setelah dia mengeluarkan pernyataan pada 2011 tentang vaksin sebagai bukti bahwa ia ingin menggunakan inokulasi untuk mengurangi populasi global.

Dan di tengah pandemi ini, rumor dan teori konspirasi tentang Gates makin berkembang pesat. Di media sosial, Gates dituduh merencanakan pandemi virus corona sejak jauh-jauh hari, hingga mendistribusikan mainan suvenir mewah virus corona, untuk merayakan korban tewas akibat virus.

Gates diduga mendalangi imajinasi konspirasi sayap kanan yang biasanya memunculkan nama miliarder donor George Soros, menurut Brooke Binkowski, redaktur pelaksana dari situs pemeriksa fakta, Truth or Fiction.

"Ini semua hanya cerita yang disirkulasi dan dipanaskan. Mereka hanya mengganti nama. George Soros adalah hantu itu, sekarang Bill Gates," ungkap Binkowski.

TERKINI
Kerusakan Saraf di Punggung, Britney Spears Harus Terapi Akupunktur Setiap Hari Kolabs di Lagu `Florida!!!`, Florence Welch Puji Taylor Swift Membumi di Tengah Ketenarannya Begini Reaksi Charlie Puth Disebut Taylor Swift di Album The Tortured Poets Department Megan Fox dan Machine Gun Kelly Kembali Mesra setelah Putus Tunangan