Selasa, 28/04/2020 17:14 WIB
Jakarta, Jurnas.com - Badan intelijen Israel mengancam Imam Masjid Al-Aqsa, Sheikh Ekrima Sabri, setelah menggerebek rumahnya di Yerusalem Timur yang diduduki.
Ancaman itu muncul setelah Sheikh Sabri mengatakan bahwa ia akan membuka kembali pintu Masjid Al-Aqsa jika pasukan pendudukan mengizinkan pemukim mengunjungi situs Muslim tersebut.
"Pasukan intelijen Israel datang ke rumah saya dan mengancam saya dengan mengatakan bahwa mereka akan menuntut saya bertanggung jawab atas segala ketegangan di Masjid Al-Aqsa," kata Sheikh Sabri dilansir Middleeast, Selasa (28/04).
Sheikh mengatakan kepada pihak Israel bahwa menunda penerimaan jamaah di Masjid Al-Aqsa tidak berarti bahwa pemukim diperbolehkan masuk.
Israel Bebaskan Jurnalis Wanita Palestina
Israel Buka Kedubes Pertama di Bahrain
Israel Siap Buka Kedubes Baru di Bahrain
"Karena itu, jika polisi penjajah memutuskan untuk membuka Gerbang Mughrabi secara sepihak kepada para pemukim, maka kami akan membuka sisa pintu masjid untuk para jamaah," tambahnya.
Sheikh Sabri menekankan bahwa Israel seharusnya tidak diizinkan mengambil keuntungan dari pandemi virus corona dan berusaha untuk memaksakan pembatasan baru pada Masjid Al-Aqsa.
Departemen Wakaf Islam, di Yerusalem, mengumumkan bulan lalu bahwa mereka telah menunda penerimaan jamaah untuk sholat di Masjid Al-Aqsa sebagai langkah pencegahan untuk mengekang penyebaran virus corona.
Dua hari lalu, para pemukim meminta otoritas Israel untuk membiarkan mereka menyerbu Masjid Al-Aqsa secara sepihak.
Keyword : Imam Masjid Al-AqsaPemerintah Israel