Jum'at, 24/04/2020 12:14 WIB
New York, Jurnas.com - Kepala Departemen Sains dan Teknologi Keamanan Dalam Negeri Amerika Serikat, William Bryan menyebut virus corona baru (Covid-19) rentan mati bila terpapar sinar matahari, panas, dan kelembapan.
Dia juga mengemukakan bahwa virus tersebut mampu bertahan di dalam ruangan yang berada dalam kondisi kering. Namun sebaliknya kehilangan potensi ketika suhu dan kelembaban naik, terutama ketika terkena sinar matahari.
"Virus ini mati paling cepat di hadapan sinar matahari langsung," kata William dalam jumpa pers di Gedung Putih, sebagaimana dilansir dari CNA pada Jumat (24/4).
Temuan ini dapat meningkatkan harapan bahwa virus corona akan meniru perilaku penyakit pernapasan lainnya, seperti influenza, yang biasanya kurang menular dalam cuaca hangat.
AS Sebut Tidak akan Terlibat Perang dalam Konflik Bersenjata Iran-Israel
Dwayne Johnson Rahasiakan Pilihannya untuk Pilpres 2024 AS Mendatang
Film Badarawuhi Di Desa Penari Tayang di USA, Ini Harapan Produser Manoj Punjabi
Tetapi Covid-19 juga telah terbukti mematikan di sejumlah negara yang memiliki cuaca hangat seperti Singapura dan Indonesia.
Presiden AS Donald Trump mengatakan temuan itu harus ditafsirkan dengan hati-hati, tetapi juga mengklaim pembenaran karena sebelumnya menunjukkan bahwa virus corona mungkin surut di musim panas.
"Saya pernah mengatakan bahwa mungkin itu pergi dengan panas dan cahaya. Dan orang-orang tidak begitu menyukai pernyataan itu," ujar Trump dalam kesempatan yang sama.
Sebelumnya, 16 negara bagian AS berencana memulai kembali perekonomian dan melonggarkan peraturan yang dirancang untuk memperlambat penyebaran pandemi.
Georgia dan Carolina Selatan mengizinkan beberapa bisnis untuk dibuka kembali minggu ini, sebuah langkah yang menurut otoritas kesehatan dapat menyebabkan lebih banyak kematian, mengingat jumlah alat tes hingga saat ini belum mencukupi.
Kepada pemimpin kedua negara bagian, Trump meminta mereka memiliki bukti bahwa tingkat infeksi telah turun secara stabil selama dua minggu.
Diketahi, lebih dari 874.000 orang di Amerika Serikat dinyatakan positif Covid-19, dan lebih dari 49.600 meninggal karena penyakit pernapasan menular tersebut.