CBA Bilang, UU Tax Amnesty Meresahkan

Selasa, 30/08/2016 16:39 WIB

Jakarta - Direktur Centre for Budget Analysis, Uchok Sky Khadafi, mengatakan UU Tax Amnesty atau pengampunan pajak sudah keluar dari tujuan semula, yakni menyasar aset-aset orang Indonesia yang super kaya yang disimpan di luar negeri.

Menurut Uchok, UU Tax Amnesti justru menjadi momok dan meresahkan masyarakat karena sasaran aparatur dirjen pajak adalah masyarakat di dalam negeri.

“UU ini sudah keluar konteks menyasar kekayaan orang-orang super kaya yang di luar negeri. Jadinya malah menyasar masyarakat di dalam negeri yang sampai saat ini sudah relatif baik membayar pajak," ujar Uchok dalam keterangan tertulis yang diterima jurnas.com, Selasa (30/8).

Uchok juga menilai UU Tax Amnesti kontrakproduktif dengan upaya memaksa orang-orang kaya yang suka menyimpan uang ke luar negeri bisa membawa pulang dananya. Apalagi Aparat Dirjen Pajak terkesan hanya berani menakut-nakuti masyarakat dengan tax amnesty.

Seharusnya yang terlebih dulu dikejar adalah para penyelenggaran negara, termasuk pimpinan negara sekelas Presiden Jokowi dan Wapres Jusuf Kalla. "Akan lebih baik jika Jokowi maupun Jusuf Kalla membuka sendiri laporan pajak mereka ke publik daripada diperiksa sama jajaran dirjen pajak," pintanya.

Lebih dari itu, Uchok mempertanyakan apakah laporan pajak yang dibuat oleh predien dan wapres sudah sesuai atau belum. Jika memang tidak ada kesamaan dengan fakta, maka Jokowi ataupun JK harus ikut program tax amnesty.

"Jika Jokowi dan JK tidak mampu seperti halnya para pensiunan, mereka bisa melakukan dengan pembentula surat pemberitahuan atau SPT sesuai dengan arahan dirjen pajak,” tegas Uchok.

TERKINI
Travis Kelce Bingung dengan Tuduhan Jana Kramer `Selalu Mabuk dan Suka Perhatian` Heboh Mandi dengan 9 Kg Garam, Jessica Biel Berbagi Rahasia di Balik Persiapan Met Gala 2024 Biaya Menikah Mahal, Kate Hudson Ogah Pakai Jasa Wedding Planner Pacaran dengan Taylor Swift, Travis Kelce Disebut Suka Mabuk dan Mencintai Perhatian