Selasa, 14/04/2020 18:10 WIB
Jakarta, Jurnas.com - Ekonomi Indonesia tahun 2020 memang terkena sentimen wabah Virus Corona (Covid-19), namun masih peluang untuk alami perbaikan lagi.
Bank Indonesia (BI) perkirakan perekonomian Indonesia tahun ini akan membaik pada kuartal IV/2020, hingga keseluruhan tahun perekonomian masih bisa tumbuh 2,3 persen.
Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo mengatakan pertumbuhan ekonomi Indonesia melambat pada triwulan II dan triwulan III, sejalan dengan prospek kontraksi ekonomi global dan langkah dari upaya pencegahan penyebaran Covid-19 yang juga dilakukan di dalam negeri.
"Kami perkirkan pertumbuhan ekonomi nasional akan membaik triwulan IV 2020 dan secara keseluruhan pertumbuhan ekonomi 2020 diperkirkan menuju 2,3 persen dan kemudian akan meningkat lebih tinggi tahun 2021," jelas Perry Warjiyo, Selasa (14/4/2020).
Fahri Sarankan PKS Pertimbangkan dengan Matang Keinginan Gabung ke Pemerintah
Komisi III Dukung Pembangunan Lapas di Babel: Solusi Overkapasitas Selain Restorative Justice
MUI DKI Jakarta Bakal Sikapi Perubahan Usai Jakarta Bukan Lagi Ibu Kota
Perry Warjiyo meyakini prospek pertumbuhan ekonomi pada triwulan IV dipengaruhi oleh adanya prospek perbaikan pada ekonomi global. Selain itu, perbaikan juga disebabkan dorongan kebijakan fiskal, moneter dan otoritas terkait.
Perry mengatakan bahwa penurunan pertumbuhan ekonomi global berdampak pada terganggunya berbagai aktivitas masyarakat dan rumah produksi.
Apalagi kinerja ekspor diperkirakan tahun ini juga akan merosot karena melambatnya permintaan dunia dan terganggunya mata rantai pasok global, serta pengaruh dari rendahnya harga komoditas.
"Pembatasan sosial berskala besar untuk pencegahan Covid-19 berdampak pada penurunan pendapatan masyarakat dan penurunan produksi," jelas dia.
Tak hanya itu, Perry mengatakan bahwa penyebaran Covid-19 secara luas dan cepat berdampak pada meningkatnya risiko resesi ekonomi global tahun 2020. Kendati begitu, kepanikan global saat ini berangsur menurun meskipun ketidakpastian masih relatif tinggi.
Keyword : Virus Corona Covid-19 Bank Indonesia Ekonomi Indonesia