Senin, 13/04/2020 09:02 WIB
Sanaa, Jurnas.com - Seorang pejabat tinggi dari kelompok Houthi Ansarullah menyebut bahwa gencatan senjata yang diserukan oleh Arab Saudi, hanyalah tipuan belaka untuk meraih opini publik internasional.
Juru bicara Ansharullah, Mohammed Abdul Salam dalam unggahannya di Twitter mengungkapkan terjadi peningkatan pertempuran dan serangan udara yang dilakukan oleh koalisi Saudi, sementara gencatan senjata sedang berlangsung.
"Gencatan senjata yang diumumkan itu menipu dan dimaksudkan untuk menyesatkan opini publik dunia. Jika ada niat serius dan kemauan keras terhadap perdamaian, Dewan Keamanan PBB seharusnya mengeluarkan resolusi resmi untuk menghentikan perang tidak masuk akal terhadap Yaman, dan mencabut pengepungan yang tidak adil," tulis Abdul Salam pada Minggu (12/4) kemarin.
Dikutip dari Press TV, pada 9 April lalu pejabat senior Ansarullah tersebut menegaskan kembali dalam sebuah wawancara eksklusif dengan jaringan berita televisi al-Jazeera yang berbasis di Qatar, bahwa gencatan senjata yang diumumkan adalah aksi publisitas.
AS, Prancis, Mesir, Qatar dalam Upaya Diplomatik untuk Akhiri Perang di Gaza
Tiga Putra Pemimpinnya Terbunuh, Hamas Sebut Tidak Pengaruhi Pembicaraan Gencatan Senjata
Bagian dari Gencatan Senjata, Israel akan Biarkan 150.000 Warga Gaza Kembali ke Utara
"Pengumuman gencatan senjata oleh Arab Saudi memang taktik karena terus maju dengan penggerebekan di Yaman, dan melakukan operasi di berbagai bidang, termasuk daerah di mana tidak ada bentrokan sama sekali," ujar dia.
Dia menambahkan, "Gencatan senjata Saudi hanyalah manuver politik dan media. Ia mengejar lebih dari satu tujuan. Ia berupaya melemahkan negosiasi serius yang sedang berlangsung dengan Perserikatan Bangsa-Bangsa, dan membakar citra Saudi Arabia yang ternoda darah di saat kritis ini ketika dunia menghadapi pandemi coronavirus."
Secara terpisah, Juru Bicara untuk Angkatan Bersenjata Yaman Brigadir Jenderal Yahya Saree mengatakan tentara dan sekutu pejuang dari Komite Rakyat telah memerangi tiga serangan bersenjata yang dilakukan oleh milisi yang setia kepada mantan presiden Yaman, Abd Rabbuh Mansur Hadi, di Ma`rib dan Bayda.
Saree juga mengungkapkan dalam sebuah pernyataan singkat bahwa tentara bayaran melakukan dua serangan terhadap garis-garis militer Yaman di distrik Qaniya di Baydha, yang memicu berjam-jam pertempuran sengit di daerah itu.
Dia menambahkan bahwa kelompok lain dari milisi yang dibayar Saudi berusaha untuk menyerang pasukan tentara Yaman dan sekutu mereka di distrik Sirwah di Ma`rib.
Keyword : Arab Saudi Gencatan Senjata Yaman Kelompok Houthi