Kamis, 26/03/2020 17:20 WIB
Jakarta, Jurnas.com - Menteri Informasi Mesir, Osama Heikal mengatakan negaranya akan mengubah sekolah umum menjadi rumah sakit dan daerah isolasi untuk pasien virus corona.
"Pemerintah sedang mengerjakan perpanjangan fase kedua saat ini dalam menghadapi virus corona, berharap dapat menahan penyebaran penyakit, secara bertahap mengurangi jumlah orang yang terinfeksi dan mempertahankan tingkat infeksi terbatas," ujar Heikal dilansir Middleeast.
Heikal memperingatkan, bakal terjadi peningkatan tingkat infeksi selama beberapa hari ke depan di seluruh dunia. Ia juga menyerukan kepada orang Mesir untuk mematuhi langkah-langkah dan prosedur pemerintah dan untuk tetap tinggal di rumah mereka.
"Saya berharap bahwa langkah-langkah ini memfasilitasi penanganan virus secara medis," ujarnya.
Hoaks! Megawati Soekarnoputri Telah Meninggal Dunia April 2024
Wamendes Paiman Apresiasi Inovasi Matching Fund di Wilayah Borobudur
Resmi WNI, Maarten Paes Bakal Segera Perkuat Timnas Indonesia
Pada hari Selasa, perdana menteri Mesir, Mostafa Madbouly , mengumumkan jam malam, melarang pergerakan warga di semua jalan umum dari jam 7 malam - 6 pagi selama dua minggu. Dia mencatat bahwa keputusan itu dibuat untuk mengekang wabah coronavirus di seluruh negeri.
Setelah muncul di Wuhan, Cina, pada bulan terakhir 2019, virus telah menyebar ke setidaknya 170 negara dan wilayah.
The World Health Organization (WHO) telah menyatakan pandemi global. Lebih dari 424.000 kasus telah dikonfirmasi di seluruh dunia, dengan jumlah kematian sekarang melebihi 18.900, sementara lebih dari 109.000 telah pulih.
Keyword : Virus Corona Pemerintah Mesir