Sabtu, 21/03/2020 19:54 WIB
New York, Jurnas.com - Sejumlah perusahaan kesehatan (diagnostik) mendapatkan persetujuan Amerika Serikat (AS) untuk memproduksi dan menguji coba strain virus corona baru (Covid-19), pada akhir Maret mendatang.
Dikutip dari Forbes pada Sabtu (21/3), terdapat jutaan alat tes yang akan diproduksi setiap minggu dan tersedia secara komersial.
Asosiasi Teknologi Medis Lanjut (AdvaMed) mengatakan, setidaknya tujuh perusahaan kesehatan saat ini telah menerima otorisasi penggunaan darurat dari Badan Pengawas Obat dan Makanan AS, untuk secara signifikan meningkatkan pengujian strain Covid-19.
Perusahaan-perusahaan ini, termasuk Abbott Laboratories, Roche dan Thermo Fisher Scientific, akan memproduksi jutaan tes setiap minggu pada akhir Maret dengan produksi lebih dari dua kali lipat pada April nanti.
AS Sebut Tidak akan Terlibat Perang dalam Konflik Bersenjata Iran-Israel
Dwayne Johnson Rahasiakan Pilihannya untuk Pilpres 2024 AS Mendatang
Film Badarawuhi Di Desa Penari Tayang di USA, Ini Harapan Produser Manoj Punjabi
"Banyak perusahaan menambahkan shift ketiga, bekerja 24 jam seminggu, dan menambahkan lini produksi baru untuk memberikan pasien dan penyedia layanan kesehatan apa yang mereka butuhkan untuk mendeteksi, mengandung dan mengobati virus ini," kata presiden dan CEO AdvaMed Scott Whitaker.
"Industri teknologi medis selalu menjadi yang terdepan dan terpusat selama keadaan darurat kesehatan masyarakat, dan tidak ada bedanya dengan virus corona," lanjut dia.
Tes-tes ini akan digunakan dalam berbagai instansi kesehatan termasuk rumah sakit besar dan pusat medis akademik, yang menurut para analis akan membantu kemampuan diagnostik AS. Sementara itu Washington dianggap jauh di belakang negara lain dalam hal ketersediaan pengujian.
"Mereka meningkatkan ketersediaan tes COVID-19 sambil terus memastikan akses ke semua diagnostik yang sangat mendasar bagi pasien dan perawatan kesehatan di AS dan di seluruh dunia," tandas direktur eksekutif AdvaMedDx, Susan Van Meter.
Keyword : Vaksin Covid-19 Virus Corona Amerika Serikat